Tahukah Anda. Daging Kambing Penyebab Hipertensi, Mitos Atau Fakta?
Tentunya kita sering kali mendengar bahwa mengkonsumsi daging kambing sanggup memicu darah tinggi dan diabetes. Padahal berdasarkan dokter, yang bergotong-royong terjadi bukanlah demikian. Bukan daging kambing yang memicu darah tinggi dan diabetes, akan tetapi karbohidrat yang disantap bersama daging tersebut.
Sebenarnya mitos mengenai daging kambing yang sanggup mengakibatkan hipertensi telah banyak diklarifikasi. Proses terjadinya hipertensi membutuhkan waktu lama, dan hal ini tidak hanya disebabkan oleh daging kambing saja. Daging dari jenis lain pun sanggup mengakibatkan hipertensi, dikarenakan kolesterol yang dikandungnya. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan ditambah lagi seseorang tidak pernah berolahraga dan sedikit konsumsi sayur akan semakin meningkatkan resiko terjadinya hipertensi.
Jika seseorang memang mempunyai kadar kolesterol tinggi dalam darah, hal ini dalam waktu usang akan mengakibatkan terbentuknya plak pada pembuluh darah. Lama-kelamaan plak ini semakin besar sehingga mengurangi elastisitas dari pembuluh darah ditambah lagi terjadi penyempitan pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan resistensi pembuluh darah. Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa salah satu faktor yang besar lengan berkuasa terhadap terjadinya hipertensi yaitu resistensi atau tahanan pembuluh darah yang semakin tinggi. Jika resistensinya makin tinggi maka hal ini sanggup meyebabkan hipertensi akhir dibutuhkan anutan darah yang lebih kuat untuk melewati pembuluh darah tersebut. Bayangkan saja kalau sebuah pipa yang kemudian diameternya menjadi lebih sempit pada beberapa bagian, maka dibutuhkan anutan air yang lebih tinggi untuk sanggup melewatinya, sehingga tekanan yang dibutuhkan juga akan semakin tinggi. Kira-kira begitulah bagaimana prosedur seseorang dikatakan mengkonsumsi daging sanggup mengalami hipertensi.
Namun, tidak hanya daging kambing saja yang harus dikurangi, daging lain pun juga kalau seseorang mempunyai resiko terjadinya hipertensi, lantaran kadar kolesterol dalam daging kambing tidak beda jauh dengan daging sapi maupun daging ayam. Memang hal yang paling benar untuk menghindari hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol yaitu banyak mengkonsumsi sayur dan buah, dan daging secukupnya jangan terlalu berlebihan.
"Daging kambing itu tidak mengakibatkan kenaikan tekanan darah, yang karenanya berdampak pada darah tinggi dan diabetes. Yang lebih perlu diwaspadai yaitu karbohidrat yang menyertai santap kambing tersebut, yaitu nasi atau lontongnya, yang ditambah dengan gula di bumbu serta minuman manis, apalagi minuman hambar ber-es," ujar dr Kasim Rasjidi, SpPD-KKV, DTM&H, MCTM, MHA, SpJP, LMPNLP, ELT, CCH, seorang dokter seorang hebat penyakit dalam, jantung, dan benjol di RS Asri Jakarta,
Menurut dr Kasim, tidak banyak yang mengetahui bahwa nasi itu bukan hanya sekadar karbohidrat saja, melainkan juga lemak. Maka sanggup dikatakan bahwa yang bergotong-royong mengakibatkan tekanan darah naik itu yaitu makanan dan minuman penyerta saat mengonsumsi daging kambing itu.
Bahkan dr Kasim juga mengungkapkan bahwa daging kambing lebih baik dibanding daging sapi. Menurut dokter yang juga berprofesi sebagai konsultan kesehatan dan meditasi ini, kambing yang diternak secara lebih tradisional mempunyai kadar lemak jenuh lebih sedikit dan bebas kontaminasi antibiotik serta steroid.
Sedangkan dengan ukuran yang lebih besar, ternak sapi pun dilakukan lebih modern dibanding ternak kambing sehingga mempunyai kadar lemak jenuh lebih banyak dan berindikasi tercemar antibiotik serta steroid. "Masalah pakan ternak ini banyak luput dari perhatian, berbeda dengan kolesterol yang sudah sangat dekat di masyarakat. Padahal perlu diperhatikan pengaruh dari antibiotik dan steroid yang terjadi akhir melalui banyak sekali jenis pakan ternak," tutur dr Kasim.
"Dalam pengobatan Timur zaman Tao, kambing juga terbukti mempunyai derajat basa yang lebih baik dari sapi dan babi," imbuhnya.
Perlu diingat segala hal yang berlebihan tentu dampaknya tidak baik. Nasi diharapkan oleh tubuh, namun jangan makan terlalu banyak. Demikian pula aneka daging-dagingan, termasuk daging sapi maupun kambing. Konsumsilah secara masuk akal dan seimbang biar kesehatan tetap terjaga.
dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP sebelumnya pernah memberikan dampak pribadi akhir mengonsumsi daging kambing berlebihan yaitu sembelit. kalau orang yang bersangkutan mempunyai penyakit GERD, penyakit di mana asam atau isi lambung berbalik arah ke esophagus kemudian ke tenggorokan maka kemungkinan GERDnya akan bertambah parah sesudah mengonsumsi daging kambing berlebihan GERD.
Selain sembelit dan memperparah GERD, dr Ari juga mengingatkan bahwa konsumsi berlebih daging kambing sanggup mengakibatkan pengaruh jangka panjang yaitu meningkatnya kadar lemak dan kolesterol darah. Menurut dr Ari, daging kambing menyerupai daging merah lainnya yang berjadar lemak tinggi. Apalagi lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh.
Sumber: http://obatherbalalamimultikhasiat17.blogspot.com
0 Response to "Tahukah Anda. Daging Kambing Penyebab Hipertensi, Mitos Atau Fakta?"
Posting Komentar