Tips Ekonomis Materi Bakar Tanpa Mengurangi Kualitas Brooding Pada Pemeliharaan Ayam Petelur Dan Broiler (2)
TIPS IRIT BAHAN BAKAR TANPA MENGURANGI KUALITAS BROODING PADA PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DAN BROILER (2)
Bagian 2. Tips semoga hemat materi bakar
Pada penggunaan pemanas jenis ini, hemat atau tidaknya biaya materi bakar yang dikeluarkan peternak ditentukan oleh banyak faktor. Pertama, dari rancangan serta desain yang dibentuk oleh masing-masing produsen pemanas. Kemudian dari aplikasi pemasangan yang benar dan terakhir dari administrasi brooding yang optimal guna meminimalkan hilangnya panas yang dihasilkan.
Untuk menghemat penggunaan gas, teknik instalasi/pemasangan pemanas yang benar sangat mempengaruhi. Pasalnya, jikalau instalasinya salah, maka panas yang dirasakan anak ayam tidak akan maksimal. Akibatnya, selain penurunan kondisi anak ayam, tentu saja seperti pancaran panas yang diberikan dikala brooding harus lebih besar.
Sejak akan digunakan pertama kali, jumlah pemanas yang dipasang dalam tiap sangkar brooding harus diubahsuaikan dengan kapasitas tiap jenis pemanas. Pemanas berbahan watu bara misalnya, bisa menghangatkan 500 ekor anak ayam. Sedangkan pemanas berbahan bakar gas bisa menghangatkan hingga 1.000 ekor anak ayam.
Brooding ideal. Pemanas gas bisa menghangatkan
sampai1.000 ekor/1 brooder
Satu buah pemanas berbahan bakar bisa digunakan untuk memanaskan hingga 1000 ekor DOC di dalam area chick guard berdiameter 4,5 m. Pemanas digantung di kepingan pinggir area chick guard (1/3 area dari pinggir) pada ketinggian 100 cm dari permukaan lantai sangkar dengan sudut kemiringan 15º ke arah 2/3 kepingan area sangkar yang lainnya. Posisi pemanas ini sanggup dipindah setiap kali area chick guard diperluas/diperlebar.
Pemasangan pemanas membentuk sudut 15º di sini berfungsi mengembangkan panas secara merata ke area yang lebih luas sehingga anak ayam tersebar dan mengurangi risiko maut akhir berdesak-desakan. Selain itu, panas yang dihasilkan terfokus pada area yang dipanaskan dan tidak terhambur ke area lain.
Jika memakai semawar, tinggi semawar kurang lebih 80-90 cm dari litter dan diletakkan di tengah-tengah chick guard. Agar panas bisa merata, sebaiknya chick guard brooder berbentuk lingkaran. Selain semoga gas merata, chick guard berbentuk bundar juga menghindari ayam bergerombol di pojok yang bisa mengakibatkan ayam bertumpuk sehingga bisa menjadikan kematian.
Dalam penggunaan pemanas gas, hal yang niscaya tidak terlepas yakni pengaturan skala regulator. Regulator berfungsi sebagai pengatur panas yang dihasilkan. Panas ini sanggup diatur sesuai kebutuhan ayam sehingga jikalau dirasa perlu menurunkan suhu cukup dengan menurunkan skala regulator.
Untuk memperoleh tingkat efisiensi yang terbaik, disarankan penggunaan regulator dengan kisaran tekanan 50 – 150 mbar. Jika suplai gas memakai tabung besar, maka pemasangan pemanas sanggup dilakukan dengan sistem paralel atau seri. Namun jikalau peternak memanfaatkan tabung gas berukuran 3 kg, maka masing-masing pemanas disambungkan eksklusif ke tabung gas.
Masih terkait dengan regulator, yang juga perlu untuk diperhatikan yakni jenis atau tipe regulator yang dipakai. Sebaiknya peternak mengikuti ketentuan pengaturan skala tekanan gas yang berlaku pada brosur masing-masing pemanas. Jika skala tekanan gas yang keluar diset melebihi ketentuan, maka konsumsi gas akan boros dan umur pakainya akan lebih singkat. Dengan kata lain pemanas tidak akan tahan lama.
Manajemen brooding yang optimal sanggup memperkecil kemungkinan hilangnya panas. Caranya, dengan melaksanakan kontrol suhu secara rutin sehingga dikala suhunya berlebihan, pemanas bisa dikurangi atau dimatikan.
Pengecekan suhu sanggup dilakukan 2 – 3 jam sekali bersamaan dengan santunan ransum memakai termometer yang diletakkan di tengah chick guard dengan ketinggian 20 – 30 cm dari litter. Kesesuaian suhu sangkar sanggup pula diketahui dengan melihat kondisi ayam, yaitu dari kegiatan dan penyebarannya.
Pada suhu yang ideal, anak ayam akan beraktivitas secara normal dan tersebar secara merata ke seluruh sangkar brooding. Pemeriksaan melalui kondisi kaki anak ayam sanggup pula dilakukan untuk mengetahui suhu tubuhnya, ditandai dengan suhu kaki yang hangat tapi tidak mengalami pecah-pecah.
Tidak hanya itu, lakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada kebocoran gas pada kepingan selang gas, klem selang maupun pada tabung gas LPG-nya. Apabila ada amis gas yang menyengat, segera periksa asal sumber amis tersebut kemudian segera lakukan perbaikan bila memang ada komponen yang rusak.
Selama 4 hari pertama, tirai sangkar kepingan luar diusahakan tertutup 24 jam dengan sedikit celah (sekitar 20 cm) di kepingan atas untuk sirkulasi udara dalam kandang. Panas akan lebih optimal jikalau di dalam sangkar di pasang tirai dalam dan plafon. Plafon dan tirai dalam tersebut juga bisa mencegah panas keluar dari dalam sangkar di awal masa brooding. Penggunaan chick guard dari materi seng juga sanggup membantu meminimalkan pelepasan panas.
Tirai dalam dan plafon. Membantu membuat suhu yang ideal dan stabil
Langkah lain yang sanggup diterapkan dalam efisiensi pemanas, yaitu pemanfaatan litter. Untuk sangkar panggung misalnya, seluruh lantai dilapisi litter hingga tidak ada celah sedikitpun sehingga tidak memungkinkan banyak panas yang keluar. Litter juga berfungsi menyerap panas sehingga panas yang dirasakan ayam lebih optimal.
Pengaturan kepadatan ayam juga kepingan dari penghematan pemanas pada masa brooding. Jika kepadatan ayam bisa diatur sesuai standar, maka ayam akan beraktivitas dengan nyaman serta bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Hasilnya, berat tubuh cepat bertambah dan sistem organ cepat berfungsi, termasuk sistem pengaturan suhu tubuhnya.
Agar tidak boros dalam penggunaannya, pemanas gas harus secara rutin dirawat. Penyimpanannya pun dihentikan sembarangan. Karena jikalau salah satu kepingan (spare part) pemanas yang berfungsi untuk memancarkan panas tersumbat debu dan kotoran, maka panas yang keluar tidak akan optimal. Itu artinya, peternak harus memperbesar volume gas yang diberikan dan tentu akan lebih boros. Berikut cara penyimpanan dan perawatan pemanas gas yang dianjurkan:
a. Simpan pemanas dalam kondisi bersih. Bersihkan spare part pemanas dari debu secara teratur. Misalnya sehabis pemanas selesai digunakan atau setiap 2-3 hari sekali. Gunakan semprotan udara bertekanan rendah untuk membersihkan debu pada kepingan luar maupun kepingan dalam pemanas. Jangan gunakan semprotan berkekuatan tinggi, air, atau zat kimia untuk membersihkan pemanas.
b. Simpan pemanas pada kawasan yang kering dan bersih. Jangan menyimpan pemanas di atas lantai atau kawasan yang lembab.
c. Masukkan pemanas ke dalam kantong pembungkus dikala disimpan untuk melindungi dari debu yang menempel.
d. Jika diketahui terjadi kerusakan pada pemanas gas, jangan mencoba untuk membongkar sendiri. Segera hubungi petugas lapangan atau produsen pemanas gas terkait.
Dalam praktiknya dilapangan, untuk menghemat biaya materi bakar, peternak melaksanakan kombinasi pemanas. Misalkan umur 1-10 hari memakai gasolek/semawar gas dan sisanya 11-14 hari memakai watu bara. Hal tersebut disebabkan pada umur 11 hari tirai dalam dan plafon umumnya sudah mulai tidak digunakan lagi serta sudah ada buka tutup tirai luar sehingga asap dari batubara bisa terbuang. Agar asap tidak terlalu banyak, nyalakan watu bara di luar kandang, gres sehabis briket menjadi bara sebagian dan asap mulai sedikit gres dimasukkan ke dalam kandang. Penyalaan watu bara sehabis umur 11 hari juga tergantung suhu udara jadi tidak 24 jam. Biasanya hanya malam hari saja ketika udara dingin.
0 Response to "Tips Ekonomis Materi Bakar Tanpa Mengurangi Kualitas Brooding Pada Pemeliharaan Ayam Petelur Dan Broiler (2)"
Posting Komentar