Trik Membasmi Hama Benih Ikan


Hama ikan adalah binatang yang berukuran lebih kecil, sama/lebih besar dan bisa mengakibatkan gangguan pada ikan. Hama yang paling banyak di jumpai di kolam-kolam masyarakat antara lain Ucrit, Kini-kini dan Bebeasan.

1.     Ucrit

Hama benih ikan yang dikenal dengan nama ucrit ini merupakan larva dari Cybister atau kumbang air. Bentuknya memanjang menyerupai ulat, berwarna ke hijauan, dan mempunyai panjang sekitar 3-5 cm. Ikan-ikan yang sering menjadi mangsa ucrit ialah benih ikan ukuran 1–3 cm. Cara kerja ucrit ialah mula-mula ikan di tangkap kemudia dilumpuhkan dengan ujung ekor yang bercabang dua dan tajam. Akibat bacokan ekornya tersebut, ikan menjadi tidak berdaya. Sambil terus di genggam erat, mangsanya di makan bertahap dengan cara di gigit.
Pencegahan
Gunakan sistem filter (saringan) air masuk pada kolam pembenihan maupun kolam penderan semoga ucrit dan induk kumbang tidak ikut masuk ke dalam kolam bersama fatwa air.

Hindari penebaran benih ikan pada kolam yang sudah di genangi air lebih dari satu minggu.

Gunakan benih ikan dengan ukuran tidak terlalu kecil, semakin kecil maka semakin gampang dimangsa para predator ikan.

Padat penebaran jangan terlalu tinggi.

Hindari penumpukan materi organik di sekitar kolam. Jika pemupukan dengan pupuk organik usahakan jangan mengumpul di satu tempat (misal di dalam karung) sebab tempat tersebut disukai ucrit.

Gunakan sumber air yang kira-kira tidak mengandung hama.
Pemberantasan
Meskipun ucrit maupun kumbang air sulit di basmi di kolam tetapi upaya penaggulangan harus dilakukan. Beberapa cara yang sanggup dilakukan antara lain:
Secara mekanis, dengan memakai alat tangkap berupa seser. Penggunaan seser bergotong-royong cukup efektif sebab jikalau dengan tangan akan sulit dilakukan sebab bisa meloloskan diri bahkan sanggup menggigit tangan. Ucrit yang tertangkap dikumpulkan dan segera dimusnahkan.

Dengan materi kimia, Pengendalian ucrit merupakan langkah terakhir jikalau pengendalian secara mekanis sulit dilakukan. Bahan yang di gunakan ialah minyak tanah. Banyak pembudidaya melakukanya dengan cara menyiramkan/menyemprotkan minyak tanah ke permukaan air kolam. Pertimbangannya ialah sebab sifat minyak tanah yang mengapung di air. Dengan demikian, ucrit tidak sanggup mengambil oksigen dari udara bebas sehingga pada hasilnya pun akan mati. Penggunaan minyak tanah tidak berbahaya pada ikan sebab umumnya ikan ada di dalam air. Namun, penggunaan pada ikan lele tidaklah sempurna sebab ikan lele sering muncul kepermukaan. Setelah ucrit mati, masukan air gres ke dalam kolam dan buka pembuangan air sehingga ucrit yang mati ikut terbuang bersama minyak tanahnya.

2.     Kini kini

Kini kini hidup di bawah permukaan air dan berasal dari capung (Odonanta). Kini-kini sangat lihai sekali dalam mengkap ikan. Ikan yang tertangkap akan dihisap darahnya dan kemudian akan  memakan mangsanya secara bertahap. Kemampuannya menangkap dan memangsa sangat tinggi dan dalam waktu yang singkat. Hewan ini sangat menyenangi jenis ikan yang lembek, terutama benih ikan karper menyerupai ikan mas.

Pencegahan

Menghalangi capung semoga tidak bisa bertelur di permukaan air kolam. Untuk mengurangi frekuensi peneluran capung dianjurkan untuk menutup sebagian permukaan air dengan tumbuhan air mengapung atau menutup seluruh belahan atas kolam kolam bisa memakai jaring (net). Selain itu, kurangi padat penebaran.

Pemberantasan

Sama sulitnya menyerupai memberantas uncrit dan kumbang air sebab kini-kini hidup di permukaan air dan takaran (insektisida) yang kondusif bagi benih belum tentu efektif untuk mematikan sekarang kini.

3.     Notonecta

Noctonecta atau jikalau didaerah Jawa Barat lebih dikenal dengan sebutan bebeasan merupakan predator benih ikan dari kelompok serangga air yang berukuran kecil. Bentuk maupun ukuran tubuh Notonecta  persis menyerupai butiran beras dan seluruh belahan bawah tubunhya berwarna putih. Hewan ini membunuh mangsanya dengan alat penusuk yang sekaligus berfungsi sebagai alat penghisap cairan tubuh ikan yang di serang. Sasarannya larva dan benih ikan ukuran 1 – 2 cm serta telur-telur yang sedang di tetaskan. Akibat tusukannya, telur gampang terinfeksi jamur Achlya dan Saprolegnia. Seekor notonecta bisa membunuh 10 ekor benih ikan hanya dalam waktu kurang dari 12 jam.
Pencegahan
Pemasangan saringan pada lubang pemasukan air. Saringan sanggup dibentuk dari kawat halus atau kasa. Selain itu, sanggup juga dibentuk dari ijuk. Tujuannya ialah semoga bebeasan tidak bisa masuk ke dalam kolam. Secara periodik saringan dibersihkan semoga akses air tidak tersumbat. Pembersihan saringan dilakukan dengan mencuci di air higienis yang mengalir. Dianjurkan melaksanakan penetasan telur secara terkontrol di dalam hapa
Pemberantasan
Percikan minyak tanah ke seluruh permukaan air kolam sebanyak 500 cc (0,5 Liter) per 50-100 M2 luas permukaan air. Notonecta akan mati sebab stigmanya (alat pernafasannya) kemasukan minyak tanah. Agar efektif sebaiknya ketika diberi minyak tanah lubang pengeluaran ditutup. Setelah semua bebeasan mati, maka tutup di buka kembali dan lubang pemasukan di aliri air sehingga minyak tanah dan bebeasan yang mati keluar/terbuang.

Penyemprotan kolam memakai insektisida dengan takaran 0,5 – 10 ml/m2 air dan biarkan selama kurang lebih 24 jam. Namun ini beresiko terhadap benih ikan dan telur yang akan ditetaskan.

Perhatian!!!
Video mengenai bagaimana ucrit melumpuhkan mangsanya bisa di download di hidangan Area DownloadVideo


0 Response to "Trik Membasmi Hama Benih Ikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel