16 Cara Pembibitan Belut Berdasarkan Para Hebat Untuk Pemula Terlengkap
Cara pembibitan belut- halo Bos! Sampai ketika ini peminat belut di Indonesia masih sangat tinggi, sampai-sampai para pedagang khususnya yang ada di perkotaan sering kehabisan stok untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal itu bukan tanpa alasan, lantaran belut memang mempunyai banyak manfaat dan kegunaan. Selain kandungan energi dan protein yang tinggi, belut juga sering dijadikan materi pancingan oleh para mancing mania.
Fakta ini bisa dijadikan peluang perjuangan yang sangat menjanjikan di bidang peternakan. Marilah berfikir sejenak perihal peluang ini (budidaya belut). Jika di beberapa wilayah sudah menjadikan belut sebagai komoditas perikanan, namun ternyata kebutuhan pasar belum memenuhi, berarti masyarakat yang terjun di perjuangan ternak belut masih sangat sedikit dibandingkan budidaya ikan. Kalau persaingan masih rendah maka pemasarannya pun masih sangat mudah. Terutama di perkotaan yang sering kehabisan stok (pengalaman ketika di Bandar Lampung).
Oleh alasannya yaitu itu di sini Harga Diri akan memperlihatkan panduan lengkap bagaimana cara budidaya belut terutama di faktor pembibitan atau pembenihan. Gambaran dari pembibitan yaitu mengawinkan induk belut jantan dan betina, kemudian menghasilkan anakan/bibit, yang kemudian anakan tersebut akan dijual kepada peternak yang ingin membesarkannya.
Berbeda sama pembesaran, kalau pembesaran bertujuan untuk menghasilkan belut dengan ukuran yang layak untuk dikonsumsi. Adapaun terkait cara budidaya belut dari segi pembesaran sudah dibahas kemarin di artikel ini: 12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam yang Benar untuk Pemula
Pembenihan belut terbilang lebih gampang ketimbang pembesaran, Ah yang bener? Semuanya susah kok kalau belum terjun eksklusif haha. Intinya susah tidaknya tergantung presepsi, asal mau berguru dan bekerja keras niscaya dimudahkan. Berikut langkah-langkah pembibitannya (Biar tidak salah paham, baca dari awal hingga akhir):
Dalam perjuangan apapun tentu membutuhkan perencanaan yang matang dan mengukur sasaran sebelum acara budidaya belut dilakukan. Namun sebelum merancang kita harus mengumpulkan data-data melalui proses analisis terlebih dahulu. Pengambilan data bisa lewat pengalaman para jago yang terlebih dahulu melaksanakan acara perjuangan ini.
Mendapat data dari pengalaman orang lain tidak harus tiba dan bertemu langsung, tapi bisa melalui goresan pena buku, bergabung di grup mereka atau bisa melalui artikel menyerupai yang Anda baca ketika ini. Sehingga itu semua akan membantu memperkecil kegagalan perjuangan anda kelak.
Adapun bentuk perencanaan yang wajib Anda siapkan meliputi:
Itulah hal hal yang perlu Anda pikirkan. Sebagian perencanaan di atas akan dibahas di poin berikutnya.
Layaknya kucing, belut juga mempunyai siklus reproduksi yang teratur menurut pergantian ekspresi dominan dan posisi bulan. Di habitat aslinya rata-rata belut akan mengalami masa kawin ketika terjadi pergantian ekspresi dominan hujan, antara bulan Oktober hingga Januari. Sebab di ekspresi dominan hujan penyediaan makanan, air dan nutrisinya terpenuhi, sehingga kelangsungan hidup anak-anaknya terjamin.
Kebetulan ketika ini kita sedang memasuki bulan Oktober dan hujan mulai sering turun, maka ini merupakan waktu yang sangat sempurna untuk pembibitan belut sawah atau rawa. Silahkan atur perencanaan kapan mulai membudidayakan sambil bertanya kepada yang lebih berpengalaman.
Namun beberapa peternak sudah mempunyai teknologi yang bisa menghasilkan hujan buatan sehingga meskipun dilakukan di luar ekspresi dominan hujan pun tetap berhasil.
Lokasi yaitu salah satu indikator keberhasilan pembibitan, kalian tidak perlu pusing alasannya yaitu beternak belut itu tidak membutuhkan lahan yang luas (kecuali skala pembibitannya besar). Anda bisa menggunakan lahan kosong yang ada di samping rumah. Tempat yang cantik untuk budidaya belut yaitu daerah terbuka biar bisa terkena air hujan dan mematangkan media pembudidayaan serta menumbuhkan plankton.
Namun usahakan jangan terkena sinar matahari langsung, supaya tidak terlalu panas biasanya para jago menggunakan paranet atau eceng gondog sebagai pelindung sinar matahari. Selain itu pemijiahan membutuhkan lokasi yang damai dan ideal. Jika kondisi kurang damai akan mengganggu proses pemijahan.
Setelah melaksanakan perencanaan selanjutnya yaitu mempersiapkan wadah untuk pembibitan. Wadah pembibitan bisa berupa bak terpal, bak semen/beton bahkan bisa juga menggunakan drum plastik, pada dasarnya bisa menampung belut dan media-medianya.
Sebaiknya Anda menyiapkan 3 macam wadah, wadah pertama untuk merangsang calon induk supaya mencapai tahap kematangan gonad, kedua untuk proses pemijahan/perkawinan hingga penetasan bibit belut di usia tertentu, kemudian yang ketiga bak pendederan berkhasiat untuk bibit belut dengan usia dan panjang tertentu sehingga siap dijual atau dipindahkan ke bak pembesaran.
Media disiapkan sehabis adanya wadah atau bak pembibitan, namun kalian harus benar-benar memperhatikan duduk kasus ini. Sebab media merupakan kunci keberhasilan beternak belut. Jika sembarangan bisa mengakibatkan kegagalan. Lalu bagaimana proses menciptakan media pembibitan belut yang bagus?
Menurut Mbah Win dan Mas Ririe (admin grup WA Budidaya Belut Indonesia) media yang perlu disiapkan adalah:
Seluruh materi di atas nanti akan ditumpuk jadi satu di wadah pemijahan kemudian difermentasikan. Adapun proses pembuatan medianya bisa anda lihat pada gambar di atas sambil mengikuti intruksi di bawah ini:
Nah itulah proses medianya, tapi masih ada yang kurang. Yaitu santunan Em4 selama fermentasi, nanti kalau induk masuk dikasih probiotik biar tidak stres. Berapa usang proses fermentasi?
Setelah menciptakan media jangan eksklusif dimasukkan induknya, akan tetapi diamkan dulu medianya selama 3 hingga 4 ahad atau biasa disebut dengan istilah fermentasi (masa pembusukan). Saat proses fermentasi tidak perlu ditutup, tapi kalau mau ditutup saya kira tidak masalah.
Untuk memastikan apakah fermentasinya sudah siap atau belum yaitu dengan cara menusukkan ke dalam media pembibitan, kalau keluar sedikit gelembung dan tidak mengeluarkan aroma bau, itu tandanya fermentasi sudah berhasil dan media siap digunakan. Namun kalau sehabis ditusuk gelembung yang keluar banyak dan beraroma sangat anyir berarti proses fermentasi masih belum siap.
Kualitas induk sanggup mensugesti kuantitas bibit belut yang dihasilkan, oleh alasannya yaitu itu dibutuhkan induk yang unggul, sehat dan bisa berkembang biak dengan cepat dan maksimal. Perbandingan antara belut jantan dan betina yaitu 1 banding 5-9. Induk belut yang baik sanggup dikenali dari penampilannya. Untuk mendapat induk belut yang baik, sebaiknya perhatikan ciri-ciri di bawah ini:
Menurut para Master kegagalan utama pemijahan yaitu faktor indukan yang tidak diketahui massa gonadnya. Oleh alasannya yaitu itu sebaiknya kalian menggunakan induk dari pemasaran sendiri supaya diketahui usia dan gonadanya. Apabila mengambil dari alam terutama bentuk jantan, maka tidak tahu masa gonad pejantan tersebut. Bisa jadi tidak terjadi pemijahan/perkawinan hingga berminggu-minggu, atau meski terjadi pemijahan tapi anakannya habis.
Selain itu Anda juga perlu mengetahui perbedaan antara belut jantan dan betina. Beberapa perbedaan yang sudah kami Sebutkan diatas namun masih banyak juga yang lainnya baca: cara membedakan belut jantan dan betina
Setelah menyiapkan bak dan indukan yang bagus, proses berikutnya yaitu penebaran induk ke dalam bak induk supaya saling merangsang dan mencapai masa gonad. Sebaiknya penebaran dilakukan ketika sore hari dengan perbandingan jantan dan betina= 1: 4-5/m2 luas wadah.
Apabila berjalan dengan lancar biasanya hanya membutuhkan 2-7 hari, induk belut sudah mencapai matang gonad. Matang gonad sendiri yaitu kondisi dimana induk jantan dan betina siap dikawinkan. Ciri ciri betina belut gonad:
Perutnya mengembang ke arah genital, kalau diraba terasa lembek, lubang duburnya berwarna agak kemerah-merahan, tutup Insang belut betina kalau diraba terasa agak licin, dan kalau perutnya diurut dari arah kepala ke anus biasanya keluar cairan kehitam-hitaman. Sedangkan induk jantan yang sudah gonad tutup Insan diraba terasa kasar, dan perutnya kalau diurut dari atas menuju anus akan keluar sperma berwarna putih putihan.
Ingat selama proses ini, jangan sekali-kali mengusik termasuk juga santunan pakan. Karena itu sanggup mengganggunya.
Bila induknya sudah gonad, eksklusif saja pindahkan ke bak pemijahan yang sudah dipersiapkan tadi. Untuk proses pemijahan biasanya tidak lama, kalau bak dan lingkungannya cocok si belut bisa eksklusif melaksanakan perkawinan. Saat itu juga induk betina akan mengeluarkan telur yang berjumlah kira-kira 100-200 butir, berikutnya akan dibuahi oleh belut jantan.
Saat proses pemijahan Anda boleh memberi pakan potongan keong mas, bekicot, ikan kecil pada induknya. Tanda atau ciri-ciri belut yang sudah bertelur yaitu keluar gelembung putih menyerupai busa di permukaan kolam. Silakan lihat kedua gambar di atas.
Setelah telur keluar dari induk betina dan dibuahi oleh jantan, selanjutnya si jantan akan menjaga telur tersebut hingga menetas yang lamanya kira-kira 8-15 hari. Telur berhasil menetas manakala kondisinya stabil dan tidak ada gangguan menyerupai penyakit dan hama, suhu yang cocok untuk penetasan yaitu 28-31 C° dengan PH air 6-7. Dari semua telur yang dikeluarkan oleh betina, umumnya yang berhasil menetas hanya 50-70% saja, dan dari anak belut yang menetas tersebut yang bisa bertahan hidup biasanya berkisar 50-80% (semua tergantung perawatan dari pembudidayanya).
Perawatan bibit belut yang baik berkhasiat untuk memperkecil angka maut dari bibit. Kaprikornus kalian wajib memelihara bibit tersebut dengan memastikan dalam kondisi kondusif dan bisa berkembang dengan baik hingga mencapai ukuran tertentu kemudian siap dipanen atau diperjualbelikan untuk pembesaran.
Lakukan penyortiran sehabis anda memanen belut, hal ini berfungsi untuk memisahkan menurut kondisi dan ukuran belut. Bibit belut yang cacat atau tidak sehat dipisahkan saja, jangan dicampur dengan bibit belut yang sehat. Lalu bibit belut yang sehat disortir menurut ukuran yang sama, supaya tidak terjadi kanibalisme saling memakan.
Karantina dilakukan sehabis proses pemanenan dan penyortiran. Kenapa bibit belut harus dikarantina? Sebab proses ini berfungsi untuk mengembalikan kesejukan dan kenyamanan bibit belut. Selama proses karantina Anda boleh melaksanakan pengamatan lebih intensif terhadap belut yang terindikasi penyakit.
Ternyata perlakuan pasca panen juga memilih keberhasilan dari budidaya belut, salah satu yang harus dilakukan sehabis pemanenan yaitu mengemas bibit belut dengan baik untuk dikirim kepada pelanggan. Jika barang akan dikirim dengan jarak yang jauh, kalian bisa menggunakan media jerigen, styrofoam plastik atau ember.
Sebenarnya bibit belut bisa dipasarkan melalui offline maupun online yang ada di media umum atau website website tertentu, ditargetkan kepada para peternak yang ingin melaksanakan budidaya belut tahap pembesaran. Jika anda ingin melaksanakan pengiriman dengan jarak jauh sebaiknya dilakukan pada sore hari dan selama dalam perjalanan harus diperlakukan dengan baik.
Demikianlah panduan lengkap bagaimana cara budidaya belut potongan pembibitan atau pembenihan, sehabis poin di atas sudah dilaksanakan tinggal lakukan proses penilaian menimbang tingkat keberhasilan yang sudah diperoleh. Semoga bermanfaat jangan lupa dibagikan ke teman-teman lantaran goresan pena ini benar-benar menurut para ahli, yang saya tanyakan dari banyak sekali kalangan peternak belut.
Fakta ini bisa dijadikan peluang perjuangan yang sangat menjanjikan di bidang peternakan. Marilah berfikir sejenak perihal peluang ini (budidaya belut). Jika di beberapa wilayah sudah menjadikan belut sebagai komoditas perikanan, namun ternyata kebutuhan pasar belum memenuhi, berarti masyarakat yang terjun di perjuangan ternak belut masih sangat sedikit dibandingkan budidaya ikan. Kalau persaingan masih rendah maka pemasarannya pun masih sangat mudah. Terutama di perkotaan yang sering kehabisan stok (pengalaman ketika di Bandar Lampung).
Oleh alasannya yaitu itu di sini Harga Diri akan memperlihatkan panduan lengkap bagaimana cara budidaya belut terutama di faktor pembibitan atau pembenihan. Gambaran dari pembibitan yaitu mengawinkan induk belut jantan dan betina, kemudian menghasilkan anakan/bibit, yang kemudian anakan tersebut akan dijual kepada peternak yang ingin membesarkannya.
Berbeda sama pembesaran, kalau pembesaran bertujuan untuk menghasilkan belut dengan ukuran yang layak untuk dikonsumsi. Adapaun terkait cara budidaya belut dari segi pembesaran sudah dibahas kemarin di artikel ini: 12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam yang Benar untuk Pemula
Cara Pembibitan Belut yang Benar untuk Pemula
Pembenihan belut terbilang lebih gampang ketimbang pembesaran, Ah yang bener? Semuanya susah kok kalau belum terjun eksklusif haha. Intinya susah tidaknya tergantung presepsi, asal mau berguru dan bekerja keras niscaya dimudahkan. Berikut langkah-langkah pembibitannya (Biar tidak salah paham, baca dari awal hingga akhir):
1. Perencanaan pembibitan belut yang matang
Dalam perjuangan apapun tentu membutuhkan perencanaan yang matang dan mengukur sasaran sebelum acara budidaya belut dilakukan. Namun sebelum merancang kita harus mengumpulkan data-data melalui proses analisis terlebih dahulu. Pengambilan data bisa lewat pengalaman para jago yang terlebih dahulu melaksanakan acara perjuangan ini.
Mendapat data dari pengalaman orang lain tidak harus tiba dan bertemu langsung, tapi bisa melalui goresan pena buku, bergabung di grup mereka atau bisa melalui artikel menyerupai yang Anda baca ketika ini. Sehingga itu semua akan membantu memperkecil kegagalan perjuangan anda kelak.
Adapun bentuk perencanaan yang wajib Anda siapkan meliputi:
- Perencanaan waktu pembibitan belut.
- Rencana lokasi atau daerah pembenihan.
- Rencana anggaran/biaya.
- Rencana tenaga kerja, kalau skala yang dibutuhkan besar maka perlu merencanakan tenaga kerja.
- Memikirkan besar skala pembibitan, lantaran jumlah pembibitan akan berkaitan dengan lokasi, biaya atau tenaga kerja. Kaprikornus perlu direncanakan.
- Rencana penyediaan sarana dan prasarana pembibitan.
- Merancang seni administrasi pelaksanaan usaha.
- Perencanaan waktu panen.
- Perencanaan pemasaran hasil panen.
- Menghitung sasaran dan keuntungan.
Itulah hal hal yang perlu Anda pikirkan. Sebagian perencanaan di atas akan dibahas di poin berikutnya.
2. Memilih waktu yang sempurna untuk pembenihan
Layaknya kucing, belut juga mempunyai siklus reproduksi yang teratur menurut pergantian ekspresi dominan dan posisi bulan. Di habitat aslinya rata-rata belut akan mengalami masa kawin ketika terjadi pergantian ekspresi dominan hujan, antara bulan Oktober hingga Januari. Sebab di ekspresi dominan hujan penyediaan makanan, air dan nutrisinya terpenuhi, sehingga kelangsungan hidup anak-anaknya terjamin.
Kebetulan ketika ini kita sedang memasuki bulan Oktober dan hujan mulai sering turun, maka ini merupakan waktu yang sangat sempurna untuk pembibitan belut sawah atau rawa. Silahkan atur perencanaan kapan mulai membudidayakan sambil bertanya kepada yang lebih berpengalaman.
Namun beberapa peternak sudah mempunyai teknologi yang bisa menghasilkan hujan buatan sehingga meskipun dilakukan di luar ekspresi dominan hujan pun tetap berhasil.
3. Memilih lokasi yang tepat
Lokasi yaitu salah satu indikator keberhasilan pembibitan, kalian tidak perlu pusing alasannya yaitu beternak belut itu tidak membutuhkan lahan yang luas (kecuali skala pembibitannya besar). Anda bisa menggunakan lahan kosong yang ada di samping rumah. Tempat yang cantik untuk budidaya belut yaitu daerah terbuka biar bisa terkena air hujan dan mematangkan media pembudidayaan serta menumbuhkan plankton.
Namun usahakan jangan terkena sinar matahari langsung, supaya tidak terlalu panas biasanya para jago menggunakan paranet atau eceng gondog sebagai pelindung sinar matahari. Selain itu pemijiahan membutuhkan lokasi yang damai dan ideal. Jika kondisi kurang damai akan mengganggu proses pemijahan.
4. Menyiapkan wadah pembibitan
Setelah melaksanakan perencanaan selanjutnya yaitu mempersiapkan wadah untuk pembibitan. Wadah pembibitan bisa berupa bak terpal, bak semen/beton bahkan bisa juga menggunakan drum plastik, pada dasarnya bisa menampung belut dan media-medianya.
Sebaiknya Anda menyiapkan 3 macam wadah, wadah pertama untuk merangsang calon induk supaya mencapai tahap kematangan gonad, kedua untuk proses pemijahan/perkawinan hingga penetasan bibit belut di usia tertentu, kemudian yang ketiga bak pendederan berkhasiat untuk bibit belut dengan usia dan panjang tertentu sehingga siap dijual atau dipindahkan ke bak pembesaran.
5. Membuat media pembenihan
Media disiapkan sehabis adanya wadah atau bak pembibitan, namun kalian harus benar-benar memperhatikan duduk kasus ini. Sebab media merupakan kunci keberhasilan beternak belut. Jika sembarangan bisa mengakibatkan kegagalan. Lalu bagaimana proses menciptakan media pembibitan belut yang bagus?
Menurut Mbah Win dan Mas Ririe (admin grup WA Budidaya Belut Indonesia) media yang perlu disiapkan adalah:
- KOHE sapi (kotoran sapi)
- Gedebog pisang (dicacah-cacah pakai pisau)
- Jerami padi yang dicacah
- Lumpur sawah
- Cairan Em4+tetesan tebu/gula merah+air
Seluruh materi di atas nanti akan ditumpuk jadi satu di wadah pemijahan kemudian difermentasikan. Adapun proses pembuatan medianya bisa anda lihat pada gambar di atas sambil mengikuti intruksi di bawah ini:
- Pertama letakkan kotoran sapi di potongan dasarnya sejengkal/setinggi 10 cm (tinggi wadah 40 cm). Menurut Mastah Ririe (Admin BBI), diletakkan didasar supaya mencegah lumpur memadat/tetap gembur.
- Kedua masukan gedebog pisang yang sudah dicacah sejengkal juga/10 cm dengan ketinggian wadah maksimal 40 cm.
- Kemudian masukkan jerami yang tingginya 10 cm juga.
- Kemudian masukan lumpur sawah 10 cm.
- Terakhir masukan air setinggi 5 cm saja hingga menutupi permukaan lumpur. Usahakan ketika masukkan air lumpur tidak rusak.
Nah itulah proses medianya, tapi masih ada yang kurang. Yaitu santunan Em4 selama fermentasi, nanti kalau induk masuk dikasih probiotik biar tidak stres. Berapa usang proses fermentasi?
6. Fermentasi media pembibitan
Setelah menciptakan media jangan eksklusif dimasukkan induknya, akan tetapi diamkan dulu medianya selama 3 hingga 4 ahad atau biasa disebut dengan istilah fermentasi (masa pembusukan). Saat proses fermentasi tidak perlu ditutup, tapi kalau mau ditutup saya kira tidak masalah.
Untuk memastikan apakah fermentasinya sudah siap atau belum yaitu dengan cara menusukkan ke dalam media pembibitan, kalau keluar sedikit gelembung dan tidak mengeluarkan aroma bau, itu tandanya fermentasi sudah berhasil dan media siap digunakan. Namun kalau sehabis ditusuk gelembung yang keluar banyak dan beraroma sangat anyir berarti proses fermentasi masih belum siap.
7. Memilih induk belut jantan dan betina berkualitas
Kualitas induk sanggup mensugesti kuantitas bibit belut yang dihasilkan, oleh alasannya yaitu itu dibutuhkan induk yang unggul, sehat dan bisa berkembang biak dengan cepat dan maksimal. Perbandingan antara belut jantan dan betina yaitu 1 banding 5-9. Induk belut yang baik sanggup dikenali dari penampilannya. Untuk mendapat induk belut yang baik, sebaiknya perhatikan ciri-ciri di bawah ini:
a. Ciri induk belut jantan yang bagus
- Panjang belutnya lebih dari 40 - 50 cm.
- Pada permukaan kulit berwarna lebih gelap atau abu-abu.
- Kepalanya berbentuk tumpul.
- Usahakan usia belut sudah di atas 10 bulan.
b. Ciri induk belut betina siap kawin
- Panjang belut betina antara 20 – 30 cm.
- Pada permukaan kulit berwarna lebih cerah atau lebih muda
- Pada punggung mempunyai warna hijau muda dan warna perut putih kekuningan.
- Bentuk kepalanya runcing.
- Usianya di bawah 9 bulan.
Menurut para Master kegagalan utama pemijahan yaitu faktor indukan yang tidak diketahui massa gonadnya. Oleh alasannya yaitu itu sebaiknya kalian menggunakan induk dari pemasaran sendiri supaya diketahui usia dan gonadanya. Apabila mengambil dari alam terutama bentuk jantan, maka tidak tahu masa gonad pejantan tersebut. Bisa jadi tidak terjadi pemijahan/perkawinan hingga berminggu-minggu, atau meski terjadi pemijahan tapi anakannya habis.
Selain itu Anda juga perlu mengetahui perbedaan antara belut jantan dan betina. Beberapa perbedaan yang sudah kami Sebutkan diatas namun masih banyak juga yang lainnya baca: cara membedakan belut jantan dan betina
8. Menebarkan induk belut
Setelah menyiapkan bak dan indukan yang bagus, proses berikutnya yaitu penebaran induk ke dalam bak induk supaya saling merangsang dan mencapai masa gonad. Sebaiknya penebaran dilakukan ketika sore hari dengan perbandingan jantan dan betina= 1: 4-5/m2 luas wadah.
Apabila berjalan dengan lancar biasanya hanya membutuhkan 2-7 hari, induk belut sudah mencapai matang gonad. Matang gonad sendiri yaitu kondisi dimana induk jantan dan betina siap dikawinkan. Ciri ciri betina belut gonad:
Perutnya mengembang ke arah genital, kalau diraba terasa lembek, lubang duburnya berwarna agak kemerah-merahan, tutup Insang belut betina kalau diraba terasa agak licin, dan kalau perutnya diurut dari arah kepala ke anus biasanya keluar cairan kehitam-hitaman. Sedangkan induk jantan yang sudah gonad tutup Insan diraba terasa kasar, dan perutnya kalau diurut dari atas menuju anus akan keluar sperma berwarna putih putihan.
Ingat selama proses ini, jangan sekali-kali mengusik termasuk juga santunan pakan. Karena itu sanggup mengganggunya.
9. Proses pemijahan benih
Bila induknya sudah gonad, eksklusif saja pindahkan ke bak pemijahan yang sudah dipersiapkan tadi. Untuk proses pemijahan biasanya tidak lama, kalau bak dan lingkungannya cocok si belut bisa eksklusif melaksanakan perkawinan. Saat itu juga induk betina akan mengeluarkan telur yang berjumlah kira-kira 100-200 butir, berikutnya akan dibuahi oleh belut jantan.
Saat proses pemijahan Anda boleh memberi pakan potongan keong mas, bekicot, ikan kecil pada induknya. Tanda atau ciri-ciri belut yang sudah bertelur yaitu keluar gelembung putih menyerupai busa di permukaan kolam. Silakan lihat kedua gambar di atas.
10. Proses penetasan telur belut
Setelah telur keluar dari induk betina dan dibuahi oleh jantan, selanjutnya si jantan akan menjaga telur tersebut hingga menetas yang lamanya kira-kira 8-15 hari. Telur berhasil menetas manakala kondisinya stabil dan tidak ada gangguan menyerupai penyakit dan hama, suhu yang cocok untuk penetasan yaitu 28-31 C° dengan PH air 6-7. Dari semua telur yang dikeluarkan oleh betina, umumnya yang berhasil menetas hanya 50-70% saja, dan dari anak belut yang menetas tersebut yang bisa bertahan hidup biasanya berkisar 50-80% (semua tergantung perawatan dari pembudidayanya).
11. Memelihara bibit belut
Perawatan bibit belut yang baik berkhasiat untuk memperkecil angka maut dari bibit. Kaprikornus kalian wajib memelihara bibit tersebut dengan memastikan dalam kondisi kondusif dan bisa berkembang dengan baik hingga mencapai ukuran tertentu kemudian siap dipanen atau diperjualbelikan untuk pembesaran.
12. Panen bibit belut
Saatnya proses pemanenan, bibit belut akan dipanen sehabis mencapai usia dan panjang tertentu. Cara memanen bibit belut sebagai berikut:
- Keluarkan media lumpur dari dalam bak atau drum menggunakan baskom.
- Lalu anak-anakan belut tersebut ditangkap menggunakan jaring.
- Kemudian anakan belut yang sudah terkumpul di basuh hingga higienis kemudian dimasukkan ke wadah penampungan khusus benih yang sudah disiapkan tadi (kolam pendederan).
Tapi sebelum kalian melaksanakan pemanenan, pastikan kalian sudah ada calon pembelinya.
13. Penyortiran hasil panen belut
Lakukan penyortiran sehabis anda memanen belut, hal ini berfungsi untuk memisahkan menurut kondisi dan ukuran belut. Bibit belut yang cacat atau tidak sehat dipisahkan saja, jangan dicampur dengan bibit belut yang sehat. Lalu bibit belut yang sehat disortir menurut ukuran yang sama, supaya tidak terjadi kanibalisme saling memakan.
14. Proses karantina bibit belut
Karantina dilakukan sehabis proses pemanenan dan penyortiran. Kenapa bibit belut harus dikarantina? Sebab proses ini berfungsi untuk mengembalikan kesejukan dan kenyamanan bibit belut. Selama proses karantina Anda boleh melaksanakan pengamatan lebih intensif terhadap belut yang terindikasi penyakit.
15. Pengemasan untuk dipasarkan
Ternyata perlakuan pasca panen juga memilih keberhasilan dari budidaya belut, salah satu yang harus dilakukan sehabis pemanenan yaitu mengemas bibit belut dengan baik untuk dikirim kepada pelanggan. Jika barang akan dikirim dengan jarak yang jauh, kalian bisa menggunakan media jerigen, styrofoam plastik atau ember.
16. Pemasaran bibit belut
Sebenarnya bibit belut bisa dipasarkan melalui offline maupun online yang ada di media umum atau website website tertentu, ditargetkan kepada para peternak yang ingin melaksanakan budidaya belut tahap pembesaran. Jika anda ingin melaksanakan pengiriman dengan jarak jauh sebaiknya dilakukan pada sore hari dan selama dalam perjalanan harus diperlakukan dengan baik.
Demikianlah panduan lengkap bagaimana cara budidaya belut potongan pembibitan atau pembenihan, sehabis poin di atas sudah dilaksanakan tinggal lakukan proses penilaian menimbang tingkat keberhasilan yang sudah diperoleh. Semoga bermanfaat jangan lupa dibagikan ke teman-teman lantaran goresan pena ini benar-benar menurut para ahli, yang saya tanyakan dari banyak sekali kalangan peternak belut.
0 Response to "16 Cara Pembibitan Belut Berdasarkan Para Hebat Untuk Pemula Terlengkap"
Posting Komentar