8 Jenis Jangkrik Beserta Gambar Dan Cara Membudidayakannya
Dahulu binatang sejenis jangkrik dikenal sebagai serangga biasa yang tidak membawa laba apapun, bahkan dianggap sebagai hama. Namun kini jangkrik menjadi salah satu komoditas yang menguntungkan bagi sebagian orang, hingga hasil penjualannya sanggup membiayai rumah tangga mereka.
Mengapa jangkrik begitu diharapkan di zaman sekarang? Karena serangga satu ini sanggup dimanfaatkan sebagai materi makanan pokok binatang peliharaan yang sangat menyehatkan, di dalamnya terkandung protein hewani yang sangat anggun buat pertumbuhan binatang peliharaan menyerupai burung, ikan arwana, sugar glider, musang atau binatang pemakan jangkrik lainnya. Kaprikornus tak heran apabila para hobis berbondong-bondong ingin membeli jangkrik.
Mengingat manfaat yang dimiliki jangkrik sangat banyak dan usul pasar yang tinggi, maka siapapun yang ingin menekuni perjuangan ternak jangkrik sanggup sukses dan meraih laba yang besar. Namun yang jadi pertanyaan, ada berapa sih jenis jangkrik yang ada di dunia ini? Dan jenis apa saja yang umum dibudidayakan di Indonesia?
Kalau mau melihat data dunia bahu-membahu ada berbagai jenis jangkrik yang ada di alam semesta ini. Sekitar 2000 an lebih spesies jangkrik, dan di Indonesia sendiri terdapat ratusan jenis jangkrik. Namun yang paling terkenal dan umum dibudidayakan oleh masyarakat hanya ada beberapa jenis saja. Seperti yang Harga Diri sebutkan di bawah ini:
Jenis jangkrik pertama yakni jangkrik alam/madu. Sesuai namanya jangkrik ini banyak dijumpai di alam atau lebih tepatnya di tanah luas yang agak lembab menyerupai ladang, sawah, samping rawa dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri jangkrik alam termasuk yang banyak dibudidayakan.
Entah apa alasannya namun berdasarkan data dari peternak, jangkrik alam sangat produktif lantaran hanya butuh waktu kurang lebih 28 hari saja sanggup dipanen. Di samping postur tubuhnya yang agak besar dan panjang sangat cocok bagi pembudidaya burung dan ikan.
Ciri-ciri jangkrik alam umumnya berwarna kekuningan dan sedikit bubuk abu. Menurut pembagian terstruktur mengenai ilmiah beliau disebut Acheta Domesticus. Tapi bila di negara kita malah ada yang menyebut jangkrik karet, jangkrik ganjal dan lain sebagainya. Jika sudah pertengahan isu terkini hijan biasanya jantan akan mengeluarkan bunyi khas untuk menarik jangkrik betina. Nah di isu terkini inilah banyak terjadi perkawinan (musim kawin), satu ekor induk saja sanggup menghasilkan 100 an butir telur.
Jangkrik kalung juga termasuk yang banyak diternak dan diperjualbelikan, jenis ini mempunyai nama latin Gryllus Bimaculatus, ia mempunyai ciri ciri paling menonjol di antara jenis jangkrik lainnya. Yaitu ketika masih kecil terdapat garis putih melingkar di tubuhnya dan penamaan jangkrik kalung juga merujuk pada ciri-ciri tersebut. Tapi kadang dipanggil jangkrik genggong.
Kemudian ketika sudah cukup umur leher dan kaki mulai mengeras dan warna putih pada tubuhnya mulai memudar diganti warna hitam. Sedangkan ketika malam hari jangkrik cukup umur sering mengeluarkan bunyi dan sangat brisik.
Sampai ketika ini sudah banyak peternak yang membudidayakan jangkrik kalung, hal itu disebabkan jangkrik kalung mempunyai masa panen yang cukup cepat, kira-kira umur 25-30 hari sudah sanggup dipanen (dihitung dari penetasan telur). Selain itu jangkrik kalung ini mempunyai banyak kelebihan di antaranya sanggup dijadikan sebagai pengusir tikus lantaran suaranya nyaring yang dihasilkan dari goresan gesekan sayapnya, jangkrik kalung juga sanggup diadu sehingga tak jarang orang menyebutnya sebagai jangkrik aduan.
Kekurangan yang dimiliki jangkrik kalung yakni tidak terlalu disukai burung kicau lantaran kandungan air yang ada pada tubuhnya terlalu banyak dan jangkrik kalung juga mempunyai imun badan yang lemah sehingga gampang mati serta gampang stres, terutama ketika pergantian cuaca dan ketika dibawa atau dikirim dalam jarak jauh.
Teleogryllus Mitratus merupakan nama ilmiah dari jangkrik seliring, tapi entah kenapa di Indonesia seliring dianggap sama dengan jangkrik alam alias sejenis, padahal mereka mempunyai nama ilmiah yang berbeda. Mungkin kalian sanggup menjawabnya di komentar. hehe
Terlepas dari itu semua jangkrik satu ini juga sudah banyak dibudidayakan di Indonesia terutama di tempat Jawa Timur. Tapi jangan tertipu, jenis seliring agak menyerupai sama kalung. Hanya saja di sana ada ciri khas yang dimiliki seliring.
Jangkrik seliring warnanya tak sehitam jangkrik kalung, beliau berwarna hitam kecoklatan. Lehernya lebih lunak (tidak menyerupai leher jangkrik kalung yang keras), begitu juga tubuhnya lebih kecil daripada jangkrik kalung, mempunyai bunyi nyaring namun tak senyaring jangkrik kalung, sama sama mempunyai garis putih yang melingkar di tubuhnya ketika masih kecil, tapi akan memudar ketika ia sudah berusia 20 harian.
Jika agan mau membudidayakan jenis seliring maka harus benar benar sabar, lantaran untuk memanennya butuh waktu yang cukup lama yakni satu bulan lebih. Akan tetapi laba yang didapatkan juga cukup lumayan. Terlebih lagi jangkrik seliring ini disukai sekali oleh burung kicau lantaran ia tidak terlalu banyak mengandung air, tidak mengandung zat yang memabukkan, mengandung banyak protein serta ukuran tubuhnya tidak besar alias sedang sehingga gampang untuk dicerna.
Menurut pembagian terstruktur mengenai ilmiah ia disebut Gryllus bimaculatus (koq sama kaya jangkrik kalung ya? apa masih sejenis?), habitatnya yakni tempat tempat lembab menyerupai sawah dan ladang. Ciri ciri jaliteng mempunyai warna badan hitam legam mengkilat dengan sedikit warna kuning di belahan ujung sayap atas, pada betina terdapat sedikit kuning kecoklatan di belahan ujung kakinya. Karakter jeliteng ini sangat pemberani, tidak gampang stres, gampang dipelihara, suaranya nyaring sehingga tak jarang yang memanfaatkannya sebagai jangkrik aduan.
Saat isu terkini kawin (pertengahan isu terkini hujan) si jantan akan sering mengeluarkan bunyi untuk menarik perhatian betina. Terkadang mempunyai kebiasaan terbang mendekati cahaya lampu ketika malam hari. Jangkrik ini tidak mengecewakan banyak dibudidayakan, memeliharanya tidak terlalu sulit lantaran jaliteng gampang menyesuaikan lingkungan. Kalau sudah bertelur dalam satu ekor jeliteng menghasilkan telur sebanyak 60-100.
Jangkrik jerabang berlawanan dengan jeliteng, jerabang lebih didominasi warna abang (merah). Ia bertubuh kokoh namun tidak pemberani, suaranya nyaring agak ampang, kurang gesit tetapi gampang dipelihara. Jangkrik dengan nama ilmiah Gryllus domesticus ini berwarna merah bata sedikit mengkilap. Ukuran tubuhnya sedang dan sanggup dibilang lebih kecil dari ukuran badan jangkrik jeliteng. Jerabang juga banyak diminati lantaran cocok dijadikan sebagai pakan burung dan ikan hias.
Gangsir berjulukan latin Brachytrypes portentosus kurang diminati banyak orang terutama peternak burung kicau. Jangkrik gangsir bertubuh besar dan berwarna hitam. Gerakannya sangat lambat, tidak gesit, gampang stres, gampang mati, suaranya nyaring tetapi kurang anggun (tidak ada iramanya). Dahulu jangkrik ini sering dicari oleh bawah umur di kampung lantaran gampang dijumpai di halaman rumah sambil mengerik.
Namun lantaran ukurannya yang jumbo jangkrik jenis gangsir ini kurang cocok dibudidayakan apalagi dijadikan pakan burung atau ikan. Bahkan di dalamnya terdapat kandungan zat yang memabukkan sehingga sanggup membahayakan badan burung atau binatang peliharaan lainnya. Cocoknya dipelihara di depan rumah biar menambah irama ketika malam hari.
Jangkrik kidang dulunya sangat langka lantaran sering diburu manusia. Namun kini sudah mulai dibudidayakan kembali. Jangkrik kidang inilah yang menjadi primadona lantaran ia mengandung protein yang sangat banyak dan diharapkan burung kicau atau binatang peliharaan lainnya. Habitat aslinya berada di persawahan atau ladang luas yang lembab.
Jangkrik kidang juga sanggup mengeluarkan bunyi nyaring apalagi ketika isu terkini kawin, mereka akan saling bersahutan untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Selain itu jangkrik kidang juga tidak membutuhkan masa panen yang lama, cukup satu bulan sudah sanggup dipanen. Sebagian orang memelihara jangkrik kidang ini untuk diadu. Namun tidak kami sarankan, lantaran masih ada manfaat lain dari jangkrik kidang ini yaitu sebagai pakan dan alternatif obat.
Yang terakhir yakni salah satu spesies jangkrik yang cukup populer, ia berjulukan upa. Dibilang upa lantaran postur tubuhnya sangat kecil menyerupai upa (bahasa jawa: butiran nasi). Apalagi makanan beliau juga sisa sisa nasi alias upo. Jangkrik upa biasa hidup bebas di dalam rumah rumah, biasanya mereka ada di sela sela watu bata.
Bentuknya pipih, kecil, warna putih pucat dan terlihat tidak kokoh. Sehingga peminatnya sangat sedikit. Di sisi lain, jangkrik upa juga kurang disukai burung kicau lantaran bau tubuhnya cukup menyengat. Saat malam hari, jangkrik upa juga suka berbunyi dengan bunyi khasnya. Namun bunyi itu tidak nyaring, agak terpatah patah dan sedikit berisik. Musim kawin jangkrik upa ada ketika isu terkini hujan. Mereka akan bersahutan untuk saling menarik perhatian dengan bunyi yang halus.
Itulah 8 jenis jangkrik yang banyak dibudidayakan dan cukup terkenal di Indonesia. Adapun cara membudidayakan jangkrik yang benar yakni berikut ini.
Mengingat banyak yang memelihara burung dan ikan hias, tidak sedikit masyarakat yang beternak jangkrik dan telah mendapat hasil puluhan juta rupiah. Hal ini menjadi pemicu semangatnya para pemula untuk tidak takut berbisnis. Untuk panduan budidaya sendiri bahu-membahu sudah pernah dibahas di artikel khusus, yaitu: Cara Beternak Jangkrik untuk Pemula Lengkap hingga Sukses
Kaprikornus silahkan eksklusif menuju link di atas. Yang ternak jangkrik tidaklah sulit, yang pertama harus menyediakan kandang, kemudian menentukan bibit, kemudian mengawinkan sepasang jangkrik, sumbangan pakan dan perawatan, yang terakhir tinggal panen dan pemasarannya.
Kalau soal sangkar Anda sanggup memakai triplek atau kayu sebagai kandangnya. Atau sanggup juga dari kardus besar. Saya sarankan buatlah sangkar dengan luas yang cukup besar supaya tumbuh kembang jangkrik lebih efektif. Jikalau anda malas menciptakan sangkar sendiri, sanggup bel di petshop atau minta dibuatkan oleh pengrajin kayu.
Letakkan sangkar jangkrik pada tempat yang sejuk, tidak terpapar sinar matahari eksklusif dan terhindar dari kebisingan kemudian lalang manusia. Sebab jangkrik akan merasa terganggu apabila mendengar bunyi keributan, hal itu juga akan mengganggu perkembangannya.
Selain itu salah satu poin yang paling penting yakni pembibitan, bibit jangkrik merupakan hal yang harus diusahakan sempurna. Ada beberapa jenis jangkrik yang lambat diternak dan ada juga yang cepat. Kalau kalian ingin lebih cepat panen maka carilah bibit jangkrik yang ideal dan jenis yang gampang dibudidayakan. Adapun ciri ciri bibir jangkrik yang anggun adalah
Demikianlah ulasan mengenai macam-macam jangkrik yang sudah dilengkapi gambar dan panduan cara membudidayakannya bagi pemula. Semoga sanggup menambah wawasan dan membantu Anda dalam perjuangan ternak jangkrik.
Mengapa jangkrik begitu diharapkan di zaman sekarang? Karena serangga satu ini sanggup dimanfaatkan sebagai materi makanan pokok binatang peliharaan yang sangat menyehatkan, di dalamnya terkandung protein hewani yang sangat anggun buat pertumbuhan binatang peliharaan menyerupai burung, ikan arwana, sugar glider, musang atau binatang pemakan jangkrik lainnya. Kaprikornus tak heran apabila para hobis berbondong-bondong ingin membeli jangkrik.
Mengingat manfaat yang dimiliki jangkrik sangat banyak dan usul pasar yang tinggi, maka siapapun yang ingin menekuni perjuangan ternak jangkrik sanggup sukses dan meraih laba yang besar. Namun yang jadi pertanyaan, ada berapa sih jenis jangkrik yang ada di dunia ini? Dan jenis apa saja yang umum dibudidayakan di Indonesia?
Jenis Jangkrik dan Cara Budidaya Jangkrik dengan Baik dan Benar
Kalau mau melihat data dunia bahu-membahu ada berbagai jenis jangkrik yang ada di alam semesta ini. Sekitar 2000 an lebih spesies jangkrik, dan di Indonesia sendiri terdapat ratusan jenis jangkrik. Namun yang paling terkenal dan umum dibudidayakan oleh masyarakat hanya ada beberapa jenis saja. Seperti yang Harga Diri sebutkan di bawah ini:
1. Jangkrik Alam (Acheta Domesticus)
Jenis jangkrik pertama yakni jangkrik alam/madu. Sesuai namanya jangkrik ini banyak dijumpai di alam atau lebih tepatnya di tanah luas yang agak lembab menyerupai ladang, sawah, samping rawa dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri jangkrik alam termasuk yang banyak dibudidayakan.
Entah apa alasannya namun berdasarkan data dari peternak, jangkrik alam sangat produktif lantaran hanya butuh waktu kurang lebih 28 hari saja sanggup dipanen. Di samping postur tubuhnya yang agak besar dan panjang sangat cocok bagi pembudidaya burung dan ikan.
Ciri-ciri jangkrik alam umumnya berwarna kekuningan dan sedikit bubuk abu. Menurut pembagian terstruktur mengenai ilmiah beliau disebut Acheta Domesticus. Tapi bila di negara kita malah ada yang menyebut jangkrik karet, jangkrik ganjal dan lain sebagainya. Jika sudah pertengahan isu terkini hijan biasanya jantan akan mengeluarkan bunyi khas untuk menarik jangkrik betina. Nah di isu terkini inilah banyak terjadi perkawinan (musim kawin), satu ekor induk saja sanggup menghasilkan 100 an butir telur.
2. Jenis Jangkrik Kalung (Gryllus Bimaculatus)
Jangkrik kalung juga termasuk yang banyak diternak dan diperjualbelikan, jenis ini mempunyai nama latin Gryllus Bimaculatus, ia mempunyai ciri ciri paling menonjol di antara jenis jangkrik lainnya. Yaitu ketika masih kecil terdapat garis putih melingkar di tubuhnya dan penamaan jangkrik kalung juga merujuk pada ciri-ciri tersebut. Tapi kadang dipanggil jangkrik genggong.
Kemudian ketika sudah cukup umur leher dan kaki mulai mengeras dan warna putih pada tubuhnya mulai memudar diganti warna hitam. Sedangkan ketika malam hari jangkrik cukup umur sering mengeluarkan bunyi dan sangat brisik.
Sampai ketika ini sudah banyak peternak yang membudidayakan jangkrik kalung, hal itu disebabkan jangkrik kalung mempunyai masa panen yang cukup cepat, kira-kira umur 25-30 hari sudah sanggup dipanen (dihitung dari penetasan telur). Selain itu jangkrik kalung ini mempunyai banyak kelebihan di antaranya sanggup dijadikan sebagai pengusir tikus lantaran suaranya nyaring yang dihasilkan dari goresan gesekan sayapnya, jangkrik kalung juga sanggup diadu sehingga tak jarang orang menyebutnya sebagai jangkrik aduan.
Kekurangan yang dimiliki jangkrik kalung yakni tidak terlalu disukai burung kicau lantaran kandungan air yang ada pada tubuhnya terlalu banyak dan jangkrik kalung juga mempunyai imun badan yang lemah sehingga gampang mati serta gampang stres, terutama ketika pergantian cuaca dan ketika dibawa atau dikirim dalam jarak jauh.
3. Jenis Jangkrik Seliring Teleogryllus Mitratus
Teleogryllus Mitratus merupakan nama ilmiah dari jangkrik seliring, tapi entah kenapa di Indonesia seliring dianggap sama dengan jangkrik alam alias sejenis, padahal mereka mempunyai nama ilmiah yang berbeda. Mungkin kalian sanggup menjawabnya di komentar. hehe
Terlepas dari itu semua jangkrik satu ini juga sudah banyak dibudidayakan di Indonesia terutama di tempat Jawa Timur. Tapi jangan tertipu, jenis seliring agak menyerupai sama kalung. Hanya saja di sana ada ciri khas yang dimiliki seliring.
Jangkrik seliring warnanya tak sehitam jangkrik kalung, beliau berwarna hitam kecoklatan. Lehernya lebih lunak (tidak menyerupai leher jangkrik kalung yang keras), begitu juga tubuhnya lebih kecil daripada jangkrik kalung, mempunyai bunyi nyaring namun tak senyaring jangkrik kalung, sama sama mempunyai garis putih yang melingkar di tubuhnya ketika masih kecil, tapi akan memudar ketika ia sudah berusia 20 harian.
Jika agan mau membudidayakan jenis seliring maka harus benar benar sabar, lantaran untuk memanennya butuh waktu yang cukup lama yakni satu bulan lebih. Akan tetapi laba yang didapatkan juga cukup lumayan. Terlebih lagi jangkrik seliring ini disukai sekali oleh burung kicau lantaran ia tidak terlalu banyak mengandung air, tidak mengandung zat yang memabukkan, mengandung banyak protein serta ukuran tubuhnya tidak besar alias sedang sehingga gampang untuk dicerna.
4. Jenis Jangkrik Jaliteng
Menurut pembagian terstruktur mengenai ilmiah ia disebut Gryllus bimaculatus (koq sama kaya jangkrik kalung ya? apa masih sejenis?), habitatnya yakni tempat tempat lembab menyerupai sawah dan ladang. Ciri ciri jaliteng mempunyai warna badan hitam legam mengkilat dengan sedikit warna kuning di belahan ujung sayap atas, pada betina terdapat sedikit kuning kecoklatan di belahan ujung kakinya. Karakter jeliteng ini sangat pemberani, tidak gampang stres, gampang dipelihara, suaranya nyaring sehingga tak jarang yang memanfaatkannya sebagai jangkrik aduan.
Saat isu terkini kawin (pertengahan isu terkini hujan) si jantan akan sering mengeluarkan bunyi untuk menarik perhatian betina. Terkadang mempunyai kebiasaan terbang mendekati cahaya lampu ketika malam hari. Jangkrik ini tidak mengecewakan banyak dibudidayakan, memeliharanya tidak terlalu sulit lantaran jaliteng gampang menyesuaikan lingkungan. Kalau sudah bertelur dalam satu ekor jeliteng menghasilkan telur sebanyak 60-100.
5. Jenis Jangkrik Jerabang (Gryllus domesticus)
Jangkrik jerabang berlawanan dengan jeliteng, jerabang lebih didominasi warna abang (merah). Ia bertubuh kokoh namun tidak pemberani, suaranya nyaring agak ampang, kurang gesit tetapi gampang dipelihara. Jangkrik dengan nama ilmiah Gryllus domesticus ini berwarna merah bata sedikit mengkilap. Ukuran tubuhnya sedang dan sanggup dibilang lebih kecil dari ukuran badan jangkrik jeliteng. Jerabang juga banyak diminati lantaran cocok dijadikan sebagai pakan burung dan ikan hias.
6. Jenis Jangkrik Gangsir (Brachytrypes portentosus)
Gangsir berjulukan latin Brachytrypes portentosus kurang diminati banyak orang terutama peternak burung kicau. Jangkrik gangsir bertubuh besar dan berwarna hitam. Gerakannya sangat lambat, tidak gesit, gampang stres, gampang mati, suaranya nyaring tetapi kurang anggun (tidak ada iramanya). Dahulu jangkrik ini sering dicari oleh bawah umur di kampung lantaran gampang dijumpai di halaman rumah sambil mengerik.
Namun lantaran ukurannya yang jumbo jangkrik jenis gangsir ini kurang cocok dibudidayakan apalagi dijadikan pakan burung atau ikan. Bahkan di dalamnya terdapat kandungan zat yang memabukkan sehingga sanggup membahayakan badan burung atau binatang peliharaan lainnya. Cocoknya dipelihara di depan rumah biar menambah irama ketika malam hari.
7. Jenis Jangkrik Kidang
Jangkrik kidang dulunya sangat langka lantaran sering diburu manusia. Namun kini sudah mulai dibudidayakan kembali. Jangkrik kidang inilah yang menjadi primadona lantaran ia mengandung protein yang sangat banyak dan diharapkan burung kicau atau binatang peliharaan lainnya. Habitat aslinya berada di persawahan atau ladang luas yang lembab.
Jangkrik kidang juga sanggup mengeluarkan bunyi nyaring apalagi ketika isu terkini kawin, mereka akan saling bersahutan untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Selain itu jangkrik kidang juga tidak membutuhkan masa panen yang lama, cukup satu bulan sudah sanggup dipanen. Sebagian orang memelihara jangkrik kidang ini untuk diadu. Namun tidak kami sarankan, lantaran masih ada manfaat lain dari jangkrik kidang ini yaitu sebagai pakan dan alternatif obat.
8. Jangkrik Jenis Upa
Yang terakhir yakni salah satu spesies jangkrik yang cukup populer, ia berjulukan upa. Dibilang upa lantaran postur tubuhnya sangat kecil menyerupai upa (bahasa jawa: butiran nasi). Apalagi makanan beliau juga sisa sisa nasi alias upo. Jangkrik upa biasa hidup bebas di dalam rumah rumah, biasanya mereka ada di sela sela watu bata.
Bentuknya pipih, kecil, warna putih pucat dan terlihat tidak kokoh. Sehingga peminatnya sangat sedikit. Di sisi lain, jangkrik upa juga kurang disukai burung kicau lantaran bau tubuhnya cukup menyengat. Saat malam hari, jangkrik upa juga suka berbunyi dengan bunyi khasnya. Namun bunyi itu tidak nyaring, agak terpatah patah dan sedikit berisik. Musim kawin jangkrik upa ada ketika isu terkini hujan. Mereka akan bersahutan untuk saling menarik perhatian dengan bunyi yang halus.
Itulah 8 jenis jangkrik yang banyak dibudidayakan dan cukup terkenal di Indonesia. Adapun cara membudidayakan jangkrik yang benar yakni berikut ini.
Cara Membudidayakan Jangkrik untuk Pemula yang Benar
Mengingat banyak yang memelihara burung dan ikan hias, tidak sedikit masyarakat yang beternak jangkrik dan telah mendapat hasil puluhan juta rupiah. Hal ini menjadi pemicu semangatnya para pemula untuk tidak takut berbisnis. Untuk panduan budidaya sendiri bahu-membahu sudah pernah dibahas di artikel khusus, yaitu: Cara Beternak Jangkrik untuk Pemula Lengkap hingga Sukses
Kaprikornus silahkan eksklusif menuju link di atas. Yang ternak jangkrik tidaklah sulit, yang pertama harus menyediakan kandang, kemudian menentukan bibit, kemudian mengawinkan sepasang jangkrik, sumbangan pakan dan perawatan, yang terakhir tinggal panen dan pemasarannya.
Hal Penting dalam Budidaya Jangkrik
Kalau soal sangkar Anda sanggup memakai triplek atau kayu sebagai kandangnya. Atau sanggup juga dari kardus besar. Saya sarankan buatlah sangkar dengan luas yang cukup besar supaya tumbuh kembang jangkrik lebih efektif. Jikalau anda malas menciptakan sangkar sendiri, sanggup bel di petshop atau minta dibuatkan oleh pengrajin kayu.
Letakkan sangkar jangkrik pada tempat yang sejuk, tidak terpapar sinar matahari eksklusif dan terhindar dari kebisingan kemudian lalang manusia. Sebab jangkrik akan merasa terganggu apabila mendengar bunyi keributan, hal itu juga akan mengganggu perkembangannya.
Selain itu salah satu poin yang paling penting yakni pembibitan, bibit jangkrik merupakan hal yang harus diusahakan sempurna. Ada beberapa jenis jangkrik yang lambat diternak dan ada juga yang cepat. Kalau kalian ingin lebih cepat panen maka carilah bibit jangkrik yang ideal dan jenis yang gampang dibudidayakan. Adapun ciri ciri bibir jangkrik yang anggun adalah
- Memiliki sungut atau antena yang masih panjang
- Warna badan masih mengkilat
- Gerakannya masih lincah dan gesit, sanggup loncat dengan sempurna
- Anggota badan masih lengkap alias tidak cacat
- Saat dipegang tidak mengeluarkan cairan apapun entah dari dubur atau lainnya
- Untuk bibit jangkrik jantan permukaan sayap dan punggung agak bergelombang
Demikianlah ulasan mengenai macam-macam jangkrik yang sudah dilengkapi gambar dan panduan cara membudidayakannya bagi pemula. Semoga sanggup menambah wawasan dan membantu Anda dalam perjuangan ternak jangkrik.
0 Response to "8 Jenis Jangkrik Beserta Gambar Dan Cara Membudidayakannya"
Posting Komentar