Wuku Tambir - Batara Siwa


Wuku Tambir mengambil nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta. nomor tujuh belas. Raden Tambir ini memiliki saudara kembar berjulukan Raden Medhangkungan. Dewa yang menaungi wuku Tambir ialah Batara Siwah.

Keterangan berdasarkan gambar pada Wuku Tambir ialah sebagai berikut:
Raden Tambir (kiri) menghadap Batara Siwah
Pohonnya ialah pohon Upas, tidak sanggup untuk perlindungan
Burungnya ialah burung Prenjak, suka pamer tanpa kenyataan
Gedhongnya ada tiga dan tertutup, cethil/kikir, tamak, tidak mau menyebarkan akan anugerah Tuhan.

Perwatakan dan perilaku Wuku Tambir berdasarkan primbon jawa ialah sesuai dengan penggambaran budpekerti dari Batara Siwa yaitu:
Kelebihannya : Mempunyai wibawa besar, besar lengan berkuasa dalam pendirian/kemauan, dan hemat
Kekurangannya : alasannya ialah saking hematnya sehingga cenderung kikir. Mempunyai sifat palsu, antara lahir dan batin tidak sesuai, serta angkuh
Bencananya : alasannya ialah difitnah orang.
Hari naas: Senin wage
Hari baik: tidak menentu

Untuk mencegah semoga terhindar dari peristiwa perlu mengupayakan slametan. Caranya : menciptakan nasi pulen yang diliwet/dimasak dengan cara di-dang (memakai kukusan) sebanyak sapitrah (3,5 kg), lauknya daging ayam putih mulus, dan belibis merah dimasak pindang. Rujak timun lanang 25 biji, disertai doa keselamatan.

Selain itu, sehabis slametan, selama 7 hari yang bersangkutan dilarang pergi ke Barat, kawasan bersemayamnya Batara Kala.

0 Response to "Wuku Tambir - Batara Siwa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel