Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula

Cara Beternak Burung Puyuh - Salah satu peluang perjuangan peternakan yang mempunyai prospek yang manis yaitu budidaya burung puyuh. Kita sepakat, sebagian besar masyarakat Indonesia niscaya sudah pernah menikmati sedapnya telur puyuh. Selain telurnya yang banyak dicari, daging puyuh pun mempunyai gambaran rasa yang tak kalah lezatnya dengan daging ayam, belibis ataupun daging burung dara. Burung puyuh merupakan salah satu jenis unggas yang populer sebagai Gemak yakni salah satu jenis burung yang tidak sanggup terbang tinggi, ukuran badan terlihat kecil, mempunyai kaki pendek dan sanggup diadu. Di Indonesia burung puyuh mulai dikenal dan mulai diternak semenjak final tahun 1979. Selain sanggup dinikmati telur dan dagingnya, Burung puyuh juga sanggup dimanfaatkan bulunya. Bulu burung puyuh ini sebagai materi aneka kerajinan. Dan Satu manfaat lagi yang bisa anda dapatkan dari ternak burung puyuh ini yaitu kotorannya. Kotoran puyuh sanggup dimanfaatkan sebagai materi pupuk sangkar ataupun kompos. Bagaimana ? apakah anda tertarik beternak burung pyuh ini? 

Berdasarkan pengalaman, burung puyuh ini relatif gampang untuk dibudidayakan. Dengan tingkat kebutuhan pasar yang tinggi menyebabkan budidaya burung puyuh ini sebagai peluang perjuangan ternak yang menjanjikan pada tahun 2017.

Anda cari bibit burung Puyuh? Silahkan Cek Harga Burung Puyuh !

Sebelum kita membahas Bagaimana cara beternak puyuh bagi pemula, tak ada salahnya jikalau kita mengetahui asalmu asal unggas satu ini. Sebagai pemanis pengetahuan berikut penjabaran burung puyuh dalam ilmu biologi:

 Salah satu peluang perjuangan peternakan yang mempunyai prospek yang manis yaitu budidaya buru Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula
Burung Puyuh

  • Kelas : Aves (Bangsa Burung)
  • Ordo : Galiformes
  • Sub Ordo : Phasianoidae
  • Famili : Phasianidae
  • Sub Famili : Phasianinae
  • Genus : Coturnix
  • Species : Coturnix-coturnix Japonica

Sebelum ternakpertama.com membahas bagaimana cara sukses beternak / budidaya burung puyuh bagi pemula, ada beberapa hal yang perlu anda persiapkan sebelum beternak puyuh. Hal pertama yang harus diperhatikan dan perlu dipersiapkan yaitu memilih Lokasi Ternak Puyuh. Ada beberapa kriteria yang perlu anda perhatikan dalam memilih lokasi peternakan puyuh antara lain :
  • Lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk
  • Lokasi mempunyai taktik transportasi, terutama jalur sapronak serta jalur alur pemasaran
  • Lokasi yang dipilih bebas dari wabah penyakit
  • Jangan pilih Lokasi ternak yang sering banjir
  • Pilihlah Lokasi yang selalu mendapat sirkulasi udara yang baik.

TEKNIS BUDIDAYA BURUNG PUYUH DENGAN BENAR


Sebagai seorang pemula dalam beternak burung puyuh  anda perlu memahami 3 (tiga) unsur yaitu bibit/pembibitan puyuh, pakan (ransum) dan pengelolaan perjuangan peternakan puyuh . Secara rinci kami akan membahas secara tuntas. Jika anda tertarik beternak puyuh, silahkan baca artikel cara beternak puyuh bagi pemula berikut ini

 Salah satu peluang perjuangan peternakan yang mempunyai prospek yang manis yaitu budidaya buru Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula
Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula
Setelah anda mendapat lokasi untuk perjuangan ternak puyuh, langkah selanjutnya yakni persiapan dan pelaksanaan teknis budidaya burung puyuh itu sendiri.

1. Penyediaan Sarana dan Peralatan


A) Persiapan kandang

Untuk budidaya burung puyuh petelur, persyaratan sangkar yang baik perlu diperhatikan yaitu temperatur sangkar yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban sangkar berkisar 30-80%; penerangan sangkar pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak sangkar sebaiknya diatur semoga sinar matahari pagi sanggup masuk kedalam kandang. Sehingga kondisi sangkar tidak lembab.

Dalam mempersipkan sangkar burung puyuh ini, kita mempunyai 2 alternatif yang biasa diterapkan peternak puyuh, yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Sedangkan ukuran sangkar yang digunakanumumnya untuk 1 m2 sanggup diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjutnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari hingga lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 hingga masa bertelur.

Ada beberapa tahapan dalam budidaya burung puyuh. Masing-masing tahapan idealnya memerlukan
persiapan sangkar yang sesuai, yaitu :

1) Kandang untuk induk pembibitan

Kandang ini berpegaruh pribadi terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran sangkar yang akan dipakai harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh cendekia balig cukup akal membutuhkan luas sangkar 200 m2.

2) Kandang untuk induk petelur

Kandang ini berfungsi sebagai sangkar untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan sangkar lebih besar tetapi bisa juga sama.

3) Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan)

Jenis sangkar ini merupakan sangkar bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari
hingga dengan dua hingga tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga semoga anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Sebaiknya sangkar ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering dipakai yaitu lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (ukuran ini cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).

4) Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu)

Jenis sangkar berikutnya, bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan sangkar untuk induk
petelur. Alas sangkar biasanya berupa kawat ram.

B). Kelengkapan kandang

Perlengkapan yang diharapkan dalam sangkar berupa daerah makan, daerah minum, daerah bertelur dan daerah obat-obatan.

2. Penyediaan Bibit Puyuh

Seperti sudah diainggung diatas, penyediaan bibitmerupakan tahapan yang penting dalam budidaya
burung puyuh. Pemilihan bibit burung puyuh diadaptasi dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga)
macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
  1. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.
  2. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
  3. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina semoga sanggup menjamin telur tetas yang baik.

3. Pemeliharaan Puyuh

Setelah kita dapatkan bibit yang baik, selanjutnya yang perlu mendapat perhatian yaitu pemeliharaan puyuh, mencakup :

a) Kebersihan/Sanitasi dan Tindakan Preventif

Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan sangkar dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.

b) Pengontrolan Penyakit

Pengontrolan penyakit dilakukan setiap ketika dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter binatang atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup.

c) Pemberian Pakan

Pemberian pakan merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan beternak burung puyuh dengan hasil yang maksimal. Ransum (pakan) yang sanggup diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematukmatuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk dukungan minum pada anak puyuh pada bibitan diberikan terus-menerus.

d) Pemberian Vaksinasi

Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan takaran separo dari takaran untuk ayam. Vaksin sanggup diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral).

4. Hama dan Penyakit Pada Puyuh

Seperti perjuangan pada umumnya, budidaya burung puyuh ini mengalami beberapa hambatan, umumnya
serangan hama maupun penyakit. Untuk pencegahan ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis hama ataupun penyakit yang sering menyerang unggas ini.

a) Radang usus (Quail enteritis)
  • Penyebab: basil anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul pearadangan pada usus.
  • Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran lembap dan mengandung asam urat.
  • Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi.

b) Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
  • Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul suara ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yangspesifik adanya tanda-tanda “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
  • Pengendalian: menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang terkotori virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melaksanakan vaksinasi NCD. Sampai kini belum ada obatnya.

c) Berak putih (Pullorum)
  • Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
  • Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
  • Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.

d) Berak darah (Coccidiosis)
  • Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
  • Pengendalian: Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayoco

e) Cacar Unggas (Fowl Pox)
  • Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
  • Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, mirip pial, kaki, verbal dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah.
  • Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi sangkar atau puyuh yang terinfksi.

f) Quail Bronchitis
  • Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
  • Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang kala mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
  • Pengendalian: dukungan pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.

g) Aspergillosis
  • Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
  • Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih mirip keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
  • Pengendalian: memperbaiki sanitasi sangkar dan lingkungan sekitarnya.

h) Cacingan
  • Penyebab: sanitasi yang buruk.
  • Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
  • Pengendalian: menjaga kebersihan sangkar dan dukungan pakan yang terjaga kebersihannya.

5. Pemanenan

Tahapan yang paling dinantikan oleh seorang pengusaha yaitu ketika pemanenan. Seperti telah didisinggung diatas, ada beberapa manfaat yang sanggup diambil dari budidaya burung puyuh ini, yaitu :

a) Hasil Utama
Pada perjuangan pemeliharaan puyuh petelur, yang menjadi hasil utamanya yaitu produksi telurnya yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung.

b) Hasil Tambahan
Sedangkan yang merupakan hasil pemanis antara lain berupa daging afkiran, tinja untuk pupuk sangkar serta bulu puyuh sebagai materi baku kerajinan tangan. Tunggu apalagi, satu jenis usaha, budidaya burung puyuh, bermacam-macam hasil yang didapat. Selamat menjadi pengusaha !

Baca juga !


0 Response to "Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel