Membuat Sendiri Pakan Belibis Petelur Dengan Materi Alternatif



Artikel ini merupakan kelanjutan dari bahasan sebelumnya, yaitu beternak itik tanpa air. Sebagaimana telah dibahas, metode beternak itik tanpa air dilakukan dengan mengandangkan itik tanpa digembalakan. Pertanyaan yang muncul adalah, pakan apakah yang harus diberikan pada itik biar bisa berproduksi secara optimal?

Dewasa ini banyak pakan itik pabrikan yang di jual ditoko-toko masakan ternak. Pakan tersebut terdiri dari 3 jenis yaitu pakan starter untuk anak itik; pakan grower untuk itik dara dan untuk itik remaja yang sudah bertelur ada pakan layer. Adanya pakan dari pabrikan tentunya sangat memudahkan peternak alasannya kandungan gizinya sudah diadaptasi dengan kebutuhan. Namun, disisi lain pemberian pakan pabrikan tentu membutuhkan komplemen biaya yang cukup banyak. Pakan pabrikan akan efisien jikan itik yang dipelihara jumlahnya banyak lebih dari 1.000 ekor alasannya biaya tersebut sanggup ditutupi dengan produksi yang tinggi. Lain halnya bila itik yang dipelihara sedikit, tentunya pakan tersebut menjadi tidak efisien alasannya harganya biasanya lebih mahal bila beli eceran.


Bahan Pakan Alternatif


Hampir semua peternak itik tentunya ingin efisiensi, oleh alasannya itu satu-satunya jalan yaitu dengan menyusun pakan sendiri dengan materi alternatif. Kriterianya yaitu materi tersebut banyak didaerah setempat, mempunyai nilai gizi yang baik, dan harganya terjangkau. Semua harus terpenuhi, percuma pakan alternatif kalau jatuhnya harga pakan lebih mahal atau percuma harganya murah kalau kandungan nutrisi itik menjadi tidak terpenuhi.

Bahan yang sanggup dipilih untuk menciptakan pakan itik antara lain dedak padi/bekatul, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa, ampas tahu, kopra, sorgum dan menir. Ransum sanggup pula dicampur antara materi pakan tersebut dengan konsentrat atau materi bahan baku tersebut dicampur dengan materi alternatif asal protein hewani menyerupai cangkang udang, bekicot rebus, ikan rucah, yuyu, keong, dan kupang (sejenis kerang berukuran kecil).

Kandungan Nutrisi Berbagai Jenis Bahan Pakan
Jenis Bahan
Protein Kasar
(%)
Penggunaan Maksimal (%)
Umur 0-4 minggu
> 5 minggu
Jagung kuning
8
60
40
Dedak padi
11
40
40
Tepung ikan
50
25
15
Tepung daging bekicot
50
25
20
Tepung tulang
12,6
1
3
Tepung kerang
2,08
1
3
Bungkil kelapa
23,4
15
15
Tepung gaplek
2,4
10
15
Tepung daun turi
23,5
5
5
Tepung daun lamtoro
34,9
2
5
  Sumber: dari aneka macam sumber

Cara Menyusun Ransum

Sebelum menyusun ramsum hal pertama yang harus di ketahui yaitu berapa kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi. Kebutuhan nutrisi itik berbeda pada setiap tingkatan umur. Terdapat pula perbedaan kebutuhan nutrisi itik dari tiap penelitian yang telah dilakukan.

Kebutuhan nutrisi itik lokal pada aneka macam tingkat umur
Jenis Nutrien
Starter
Grower
Layer
0-8 minggu
9-20 minggu
> 20 minggu
Energi metabolisme (kkal/kg)
3.100
2.700
2.700
Protein berangasan (%)
17-20
15-18
17-19
Ca (%)
0,6-1,0
0,6-1,0
2,9-3,25
Fosfor total (%)
0,6
0,6
0,6
Lisin (%)
1,05
0,74
1,05
Metionin (%)
0,37
0,29
0,35
Sumber: Sinurat et al., 2000

Contoh perhitungan sederhana:

Misalkan kita ingin menciptakan 100 kg ransum itik petelur dengan kandungan Protein Kasar (PK) 18%. Bahan baku utama yang tersedia yaitu dedak. Pada tabel di atas, dedak mempunyai kandungan PK 11% dan penggunaanya maksimal 40%. Jika dimaksimalkan berarti untuk menciptakan 100 kg pakan kebutuhan dedak yaitu 40 kg.
Kandungan protein dari 40 kg dedak yaitu 40 x 11% = 4,4%.

Untuk memenuhi 100 kg pakan, berarti perlu ada komplemen 60 kg materi pakan lain dengan kekurangan PK mencapai 13,6% (18%-4,4%). Dengan demikian, kadar protein komplemen tersebut yaitu (13,6/100) x 100% = 22,6%.

Selanjutnya, materi komplemen yang tersedia dan gampang di sanggup yaitu jagung kuning  dengan kandungan PK 8% dan tepung ikan dengan kandungan PK 50%.  Untuk menghitung kekurangan PK 22,6% tadi, dipakai rumus segi empat paerson sebagai berikut:

Jagung PK 8%                                 50-22,6 = 27,4%

                                    22,6%
 

Tepung Ikan 50%                            22,6-8% =14,6%
                                                                              42,0%

Dengan demikian, kebutuhan jagung yaitu (27,4/42)x60 kg = 39,14 kg atau dibulatkan 39 kg. Kebutuhan tepung ikan = 60 kg-39 kg = 21 kg. Jdi untuk menciptakan 100 kg pakan itik dengan kadar protein 18% dibutuhkan 40 kg dedak padi, 39 kg jagung giling dan 21 kg tepung ikan. Untuk memudahkan, hasil tersebut sanggup dibentuk presentasi dedak padi : jagung : tepung ikan, yaitu 40% : 39% : 21%. Untuk memenuhi kandungan gizi lainya bisa ditambahkan hijauan, premik atau sisa masakan dapur.

Dengan metode bujur sangkar paerson tersebut tentunya kandungan nutrisi yang diketahui terbatas hanya protein saya serta materi pakan yang terbatas. Jika materi yang dipakai banyak, metode yang paling gampang yaitu dengan metode coba-coba (trial and error) atau dengan sumbangan microsoft excel.

Jika anda ingin kami bantu menyusun pakan itik yang dikehendaki, bisa kirimkan pertanyaan anda disini atau pada sajian konsultasi disertai materi yang tersedia di tempat anda dan berapa kandungan protein dan energi yang diinginkan atau pakan tersebut untuk itik periode brp minggu.

Contoh Ransum Alternatif yang Ada di Masyarakat

Selain dengan metode yang tadi saya jelaskan, anda juga bisa mengikuti beberapa “resep” peternak itik atau angsa di beberapa tempat menyerupai yang saya rangkum berikut ini.

1.    Pengalaman salah satu peternak di Kabupaten Tegal.

Komposisi ransum itik yang dipakai yaitu dua bab dedak, dua bab nasi kering (aking) dan empat cangkang udang berair (pengganti satu bab konsentrat). Jika susuah, cangkang udang berair bisa diganti satu bab rebon kering atau cangkang dan daging udang yang telah dilumatkan. Menurut pengalaman peternak, dengan pakan yang dicampur cangkang udang berair tersebut itik bisa berproduksi 80-90% (tentunya umur dan jenis itik juga berpengaruh)

2.    Pengalaman peternak di Kabupaten Mojokerto.

Komposisi ransum yang diberikan yaitu 15 kg dedak padi, 3 kg konsentrat, dan 2 kg jagung yang digiling kasar. Diberikan 3 kali pagi, siang dan sore. Untuk membantu pencernaan itik, pada siang hari ransum tersebut ditambah cincangan sayuran atau hijauan menyerupai kangkung, genjer, batang pohon pisang. Untuk 100 ekor itik dewasa, dibutuhkan rata-rata 2-4 kg ransum.

Komposisi lainya yaitu 15 kg dedak padi dan 7 kg ikan segar. Jika susah, ikan segar sanggup diganti dengan yuyu, remis, kodok kecil, keong dan binatang air lainya yang tidak beracun. Semua protein hewani tersebut ditumbuk dulu kemudian diaduk dengan dedak hingga rata. Dengan komposisi ransum tersebut itik bisa bertelur kurang lebih 80%.

Perhatian!!
 

Selain jenis adonan ransum di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada ketika pemberian makanan, yaitu:
1)    Pemberian protein hewani alternatif harus secara rutin (berkesinambungan). Apabila diberikan kadang kala saja akibatnya tidak akan optimal
2)    Pakan yang diberikan sebaiknya tidak berbentuk bubur. Alasanya, bila tidak habis maka pakan akan cepat masam sehingga bisa membahayakan kesehatan itik. Pakan yang masam harus segera dibuang. Jadi, sebaiknya pakan diberikan dalam bentuk akas (agak kering). Namun, air minum harus tersedia dan jangan terlalu jauh jaraknya dari pakan.
3)    Kadar garam juga perlu diperhatikan. Ternak itik ini sangat tidak tahan terhadap kadar garam yang berlebihan. Konsentrasi 2% saja dalam ransum atau 4.000 ppm dalam air minumnya sanggup mengakibatkan kematian. Oleh alasannya itu, perlu hati-hati dalam penggunaan ataupun adanya garam dalam pakan itik.













0 Response to "Membuat Sendiri Pakan Belibis Petelur Dengan Materi Alternatif"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel