Wuku Langkir - Batara Kala


Wuku Langkir mengambil nama dari anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta. nomor sebelas.

Penggambaran Wuku Langkir berdasarkan keterangan gambar yaitu sebagai berikut:
Raden Langkir (kiri) menghadap Batara Kala
Pohonnya yaitu pohon Cemara dan Kayu Ingas
burungnya yaitu burung Gemak atau burung Puyuh

Ciri-ciri, keberuntungannya, Perwatakan dan perilaku Wuku Langkir berdasarkan primbon jawa yaitu sesuai dengan penggambaran susila dari Batara Kala yaitu:
Dewa yang menaungi wuku Langkir yaitu Batara Kala
Kelebihannya: pemberani, ditakuti orang
Kekurangannya: tidak memikirkan diri sendiri, cenderung nekat. Mempunyai susila iri dengki sehingga tidak sanggup dijadikan pelindung
Pohonnya yaitu Pohon Cemara menumpang di pohon Ingas, memiliki susila hatinya panas, tidak baik didekati alasannya yaitu sanggup terkena imbasnya. Orang yang berada alam naungan Wuku Langkir tidak sanggup dibutuhkan pertolongannya.
Burungnya yaitu burung Puyuh. wataknya tidak takut kepada siapa pun termasuk musuhnya.
Bencananya : tabrak dan kecurian.
Hari naas : Sabtu Pahing.
Hari baik : tidak menentu.

Untuk mencegah supaya terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya yaitu menciptakan Nasi Gurih sapitrah (3,5 kg) dengan cara diliwet/dimasak dengan cara di-dang (memakai kukusan), lauknya daging kambing dimasak lembaran, serta ikan air tawar dan gudangan mentah disertai doa keselamatan.

Selain itu, sehabis slametan selama 7 hari yang bersangkutan dihentikan pergi ke arah Tenggara, alasannya yaitu letak Kala berada di Barat Laut.

0 Response to "Wuku Langkir - Batara Kala"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel