13 Jenis Penyakit Kelinci Berbahaya Dan Obatnya
Penyakit kelinci dan obatnya- Memelihara kelinci itu sangat menyenangkan plus menguntungkan bagi pemiliknya, baik untuk kelinci hias maupun pedaging. Hal itu disebabkan lantaran ia mempunyai keunikan dan kelucuan tersendiri, mulai dari telinganya yang panjang hingga bulunya yang lebat serta lembut. Kaprikornus tidaklah heran kalau binatang ini banyak diminati atau bahkan dibudidaya oleh banyak orang.
Baca Juga: cara ternak kelinci yang baik
Namun ketika memelihara kelinci terkadang ada saja masalah-masalah yang sanggup menciptakan kita sedih, yaitu menyerupai terjangkit penyakit berbahaya yang itu sanggup membuatnya mati mendadak. Yups salah satu faktor final hidup kelinci memang lantaran sakit, sebagaimana yang sudah pernah dibahas di artikel, penyebab kelinci cepat mati.
Tapi bagi kami hal itu bukanlah hal gres di dalam dunia hewan, lantaran semua binatang peliharaan niscaya sanggup terjangkit penyakit mulai yang ringan hingga yang berbahaya, termasuk kelinci. Nah untuk itu kita sebagai pemelihara kelinci wajib mencari informasi terkait jenis penyakit pada kelinci dan cara pengobatannya.
Supaya kita tahu penyakit apa saja yang sering menyerang kelinci sehingga kita pun tahu bagaimana cara mencegah serta mengobatinya. Berikut macam-macam penyakit kelinci beserta ciri-ciri dan obatnya:
Sekitar ada 13 penyakit kelinci yang sering menyerang kelinci kita. Apa saja?
Penyakit kelinci yang pertama ialah scabies atau scabiosis, penyakit ini berasal dari kutu sarcoptis scabi, tungau psoroptes cuniculi dan kutu haemodipsus ventricosus. Jenis benalu ini cukup berbahaya dan banyak menjadikan kegagalan peternak kelinci. Selain itu scabies juga memilik sifat menular. Bukan tidak hanya sesama kelinci namun juga sanggup menular ke manusia. Baca: Penyakit Kelinci yang Bisa Menular pada Manusia dan Pencegahannya
Kaprikornus bila kelinci Anda diserang oleh ketiga benalu di atas sebaiknya pribadi diobati. Sebab kalau tidak segera ditangani mereka akan terus menghisap cairan kulit kelinci dan menjadikan si kelinci mencicipi gatal-gatal kemudian digaruk hingga membentuk kudis atau kurap.
Berikut tanda-tanda kelinci yang terjangkit scabies:.
Lalu bagaimana cara mengobatinya? Cara mengatasi scabies: Pertama pisahkan dari sangkar (isolasi) biar tidak menular ke teman-temannya kemudian cukur bulunya di kawasan yang terjangkit scabies kemudian dicuci dan dilap hingga kering. Jika sudah higienis oleskan dengan obat kudis menyerupai scabicidcream. Salep itu sanggup kalian beli di toko hewan, kira-kira harganya 40.000-50.000. Lakukan cara tersebut hingga benar-benar sembuh gres boleh disatukan lagi dengan yang lainnya.
Untuk mencegahnya jaga kebersihan sangkar selalu jangan hingga lembap, buang kotoran secara rutin.
Penyakit ini memang terlihat sangat sepele, tapi efeknya sangat fatal. Karena pilek sanggup menular kepada kelinci lainnya, apalagi kalau sangkar kelinci tidak terkena sinar matahari sama sekali. Penyebab pilek biasanya lantaran basil atau virus, sama menyerupai insan kalau pilek juga lantaran basil atau virus.
Ciri-ciri kelinci yang sedang pilek yakni hidungnya sering mengeluarkan lendir. Cara mengatasinya sangat gampang kok, kalian hanya perlu menyemprotkan larutan antiseptik pada hidungnya, kemudian diobati dengan antibiotik menyerupai Anticold dan Panicilin.
Ternyata cacingan bukan hanya menyerang insan tapi kelinci juga sanggup cacingan loh. Cacingan (Pinworm) pada kelinci disebabkan lantaran menunjukkan masakan atau minuman yang kurang higienis dan terdapat telur cacingnya sehingga ketika dimakan telur cacing tersebut akan terbawa masuk dan hidup di usus belakangnya. Ukurannya berbeda-beda namun yang sering terjadi biasanya ia mempunyai panjang kira-kira 2.5 cm. Gejala dari cacingan adalah:
Untuk mengobatinya, cukup berikan obat cacing secara teratur hingga ia sembuh dan jangan lupa rajin-rajinlah membersihkan sangkar serta menjaga kebersihan masakan dan minumannya.
Sembelit artinya susah buang air besar atau tersumbatnya susukan lambung dan caecum, sehabis itu akan mensugesti sistem pencernaannya. Alasan utama terjangkit Impaction yakni lantaran stres tingkat tinggi, masakan yang terlalu banyak tanpa diseimbangi dengan asupan minuman yang cukup dan kurang memakan masakan hijau menyerupai sayuran dan rumput.
Nah maka dari itu biar ia tidak terjangkit sembelit sebaiknya banyak diberi air minum dan masakan yang berserat serta sering-sering dikeluarkan dari kandangnya biar tidak penat di dalam sangkar terus.
Penyakit kelinci yang kelima yakni kanker telinga, sanggup terjadi lantaran adanya kutu yang menyerang permukaan kulit pendengaran penggalan dalam. Kelinci sobat yang terjangkit penyakit ini ditandai dengan gatal-gatal di penggalan telinga, kemudian si kelinci akan sering mengggosok-gosokkan daun telinganya serta menggeleng-gelengkan kepalanya hingga telinganya menjadi kemerah-merahan.
Penyakit ini juga sangat berbahaya jadi bersegeralah untuk mengobatinya. Anda cukup membeli obat salep pembasmi kutu di pet shop kemudian oleskan pada pendengaran kelinci yang terjangkit penyakit kanker.
Penyebab radang mata berbeda-beda sanggup lantaran infeksi basil Moraxella sp, kurang vitamin A, terkena bubuk atau gas amonia. Ciri-cirinya yakni mata mengeluarkan banyak cairan, warnanya merah dan terkadang ada nanahnya. Apa obatnya? Obatnya yaitu salep Chloramphenicol atau Alletrol (salah satu nama obat tetes mata yang sanggup didapat di pet shop harga Rp. 15.000 - 25. 000). Cara memakainya bersihkan dulu penggalan mata yang sedang terluka menggunakan kapas kemudian teteskan secara pelan-pelan.
Penyakit kelinci yang ketujuh ini sangat membahayakan, lantaran sanggup menjadikan final hidup untuk induk dan anaknya. Loh kok bisa? Ya lantaran Young Doe Syndrome ini menyerang kelinci yang sedang menyusui. Bila terserang, susu si induk akan membengkak di penggalan kelenjarnya (puting) sehingga anaknya akan mati lantaran tidak mendapat air susu ibunya.
Saat kalian sudah melihat pembengkakan sebaiknya pribadi disuntik dengan Sulfa Strong, Penicilin, Oxylin atau Sulmethonl sebelum terlambat. Tapi sebelumnya harus diisolasikan dulu dari teman-temannya.
Sebenarnya penyakit pada kelinci ini masuk di daftar yang paling atas, lantaran termasuk faktor utama atas final hidup kelinci, baik daging maupun hias menyerupai anggora dan Holland Lop. Diare sendiri disebabkan lantaran adanya virus pathogen semisal clostridium dan E.coli yang masuk melalui masakan yang sudah terkontaminasi, terlalu banyak masakan hijau, kondisi sangkar kotor dan kelebihan takaran obat.
Ciri-ciri Enteritis adalah:
Kaprikornus kalau dibiarkan sanggup mati seketika. Lalu gimana cara mengobati diare pada kelinci? Ubah teladan makannya, bila sebelumnya menggunakan rumput hijau atau sayuran maka diganti dengan pelet atau hay (jerami). Kemudian berikan ia minuman yang sudah dicampur antibiotik plus bersihkan sangkar sebaik mungkin. Jangan malas broo..
Pasteurellosis juga salah satu penyakit yang sangat parah dan banyak terjadi sama kelinci, nama bakterinya yakni Pasteurella multocida. Bakteri tersebut pribadi menyerang pernafasan, radang paru-paru dan infeksi telinga. Awalnya akan berdampak pada sistem pencernaan namun semakin usang akan merembet ke organ tubuh kelinci lainnya. Misalnya uterus, kelenjar susu, testicles, susukan pernafasan dan lain sebagainya.
Selain itu, jenis penyakit Pasteurellosis juga sangat menular, baik melalui udara ataupun kontak langsung. Apa saja tanda-tanda sakit Pasteurellosis?
Kelinci sulit bernafas.
Mata kelinci mengeluarkan cairan.
Juga mengeluarkan cairan di hidung.
Kelinci suka bersin dan batuk.
Cara menanganinya, pertama isolasikan kelinci yang sakit ke dalam ruang khusus yang mempunyai banyak sirkulasi udara (kandangnya luas). Kemudian suntik dengan obat-obatan menyerupai Oxylin, Sulfa Strong atau Penicilin. Tunggu hingga sembuh, semoga selamat.
Wah kok sanggup ya kelinci makan bulu? Bisa donk, biasanya kelinci akan memakan bulunya sendiri atau bulu temannya disebabkan lantaran pakan yang diberikan kurang berprotein dan bergizi. Padahal bulu tersebut tidak sanggup dicerna yang kesannya pencernaan kelinci jadi terganggu. Hal ini menimbulkan berat badannya semakin merosot dan jatuh sakit.
Untuk mengatasinya, sobat cukup menunjukkan pakan yang kaya protein dan gizi saja, menyerupai pakan hijau-hijauan, hay dan pelet.
Tyzzer memang jarang dialami oleh koloni kelinci, namun untuk meragukan tidak mengapa kalau dibahas di sini. Umumnya penyakit ini disebabkan lantaran benalu bacilus piliformis atau stres yang berlebihan pada kelinci. Jika sudah terjangkit tyzzer, ia akan mencicipi dehidrasi, diare dan kematian. Untuk mencegahnya sering-seringlah kelinci diajak interaksi dan diberikan masakan bernutrisi tinggi.
Penyakit satu ini timbul lantaran adanya jamur di kulit kelinci. Sehingga membuatnya terinfeksi dan merusak bulunya serta kulitnya. Gejalanya sama menyerupai binatang lainnya yang terkena jamur, yaitu bulunya rontok, kulit pecah-pecah dan gatal-gatal (hampir menyerupai scabies, hanya saja ini lantaran jamur).
Cara mencegahya yakni merawat kebersihan sangkar dengan baik dan rutin. Tapi kalau sudah terlanjur kena sebaiknya diobati dengan salep scabicid cream. Siramkan dulu air hangat di area jamur kemudian keringkan dan oleskan salepnya.
Penyakit Kokkidiosis sering menyerang usus atau hati kelinci, terutama kelinci-kelinci rumahan yang dipelihara di atas lantai. Tanda-tanda penyakit ini diantaranya, nafsu makan kelinci berkurang, berat tubuh berkurang, lemes dan tubuh tampak kurus. Jika dibiarkan lama-lama sanggup mati.
Pengobatannya ialah dengan menunjukkan obat yang menggandung Sulfa dan jangan sering ditaroh di atas lantai.
Nah mungkin cukup sekian dari kami pembahasan ihwal penyakit kelinci beserta obatnya. Semoga sanggup membantu rekan-rekan dalam mengatasi problem pada kelincinya. Salam sehat dan sejahtera :) Harga Diri [nb: semua gambar diambil dari grup facebook komunitas kelinci kemudian kami edit biar tambah jelas]
Baca Juga: cara ternak kelinci yang baik
Namun ketika memelihara kelinci terkadang ada saja masalah-masalah yang sanggup menciptakan kita sedih, yaitu menyerupai terjangkit penyakit berbahaya yang itu sanggup membuatnya mati mendadak. Yups salah satu faktor final hidup kelinci memang lantaran sakit, sebagaimana yang sudah pernah dibahas di artikel, penyebab kelinci cepat mati.
Tapi bagi kami hal itu bukanlah hal gres di dalam dunia hewan, lantaran semua binatang peliharaan niscaya sanggup terjangkit penyakit mulai yang ringan hingga yang berbahaya, termasuk kelinci. Nah untuk itu kita sebagai pemelihara kelinci wajib mencari informasi terkait jenis penyakit pada kelinci dan cara pengobatannya.
Supaya kita tahu penyakit apa saja yang sering menyerang kelinci sehingga kita pun tahu bagaimana cara mencegah serta mengobatinya. Berikut macam-macam penyakit kelinci beserta ciri-ciri dan obatnya:
Penyakit Kelinci dan Cara Mencegah serta Mengobatinya
Sekitar ada 13 penyakit kelinci yang sering menyerang kelinci kita. Apa saja?
1. Penyakit Scabies pada Kelinci
Penyakit kelinci yang pertama ialah scabies atau scabiosis, penyakit ini berasal dari kutu sarcoptis scabi, tungau psoroptes cuniculi dan kutu haemodipsus ventricosus. Jenis benalu ini cukup berbahaya dan banyak menjadikan kegagalan peternak kelinci. Selain itu scabies juga memilik sifat menular. Bukan tidak hanya sesama kelinci namun juga sanggup menular ke manusia. Baca: Penyakit Kelinci yang Bisa Menular pada Manusia dan Pencegahannya
Kaprikornus bila kelinci Anda diserang oleh ketiga benalu di atas sebaiknya pribadi diobati. Sebab kalau tidak segera ditangani mereka akan terus menghisap cairan kulit kelinci dan menjadikan si kelinci mencicipi gatal-gatal kemudian digaruk hingga membentuk kudis atau kurap.
Berikut tanda-tanda kelinci yang terjangkit scabies:.
- Bulu kelinci rontok akhir sering digaruk-garuk.
- Akan membentuk koreng, gudik, kudis kurab bahkan cairan menyerupai nanah.
- Kelinci sering kegatalan.
Lalu bagaimana cara mengobatinya? Cara mengatasi scabies: Pertama pisahkan dari sangkar (isolasi) biar tidak menular ke teman-temannya kemudian cukur bulunya di kawasan yang terjangkit scabies kemudian dicuci dan dilap hingga kering. Jika sudah higienis oleskan dengan obat kudis menyerupai scabicidcream. Salep itu sanggup kalian beli di toko hewan, kira-kira harganya 40.000-50.000. Lakukan cara tersebut hingga benar-benar sembuh gres boleh disatukan lagi dengan yang lainnya.
Untuk mencegahnya jaga kebersihan sangkar selalu jangan hingga lembap, buang kotoran secara rutin.
2. Penyakit Pilek
Penyakit ini memang terlihat sangat sepele, tapi efeknya sangat fatal. Karena pilek sanggup menular kepada kelinci lainnya, apalagi kalau sangkar kelinci tidak terkena sinar matahari sama sekali. Penyebab pilek biasanya lantaran basil atau virus, sama menyerupai insan kalau pilek juga lantaran basil atau virus.
Ciri-ciri kelinci yang sedang pilek yakni hidungnya sering mengeluarkan lendir. Cara mengatasinya sangat gampang kok, kalian hanya perlu menyemprotkan larutan antiseptik pada hidungnya, kemudian diobati dengan antibiotik menyerupai Anticold dan Panicilin.
3. Penyakit Cacingan
Ternyata cacingan bukan hanya menyerang insan tapi kelinci juga sanggup cacingan loh. Cacingan (Pinworm) pada kelinci disebabkan lantaran menunjukkan masakan atau minuman yang kurang higienis dan terdapat telur cacingnya sehingga ketika dimakan telur cacing tersebut akan terbawa masuk dan hidup di usus belakangnya. Ukurannya berbeda-beda namun yang sering terjadi biasanya ia mempunyai panjang kira-kira 2.5 cm. Gejala dari cacingan adalah:
- Tubuh kelinci kurus walaupun sudah banyak makan.
- Kurang agresif, lemas dan mukanya pucat.
- Nafsu makan menurun
- Dan suka menggaruk lubang duburnya (pantat)
Untuk mengobatinya, cukup berikan obat cacing secara teratur hingga ia sembuh dan jangan lupa rajin-rajinlah membersihkan sangkar serta menjaga kebersihan masakan dan minumannya.
4. Penyakit Kelinci "Sembelit/Impaction"
Sembelit artinya susah buang air besar atau tersumbatnya susukan lambung dan caecum, sehabis itu akan mensugesti sistem pencernaannya. Alasan utama terjangkit Impaction yakni lantaran stres tingkat tinggi, masakan yang terlalu banyak tanpa diseimbangi dengan asupan minuman yang cukup dan kurang memakan masakan hijau menyerupai sayuran dan rumput.
Nah maka dari itu biar ia tidak terjangkit sembelit sebaiknya banyak diberi air minum dan masakan yang berserat serta sering-sering dikeluarkan dari kandangnya biar tidak penat di dalam sangkar terus.
5. Kanker Telinga
Penyakit ini juga sangat berbahaya jadi bersegeralah untuk mengobatinya. Anda cukup membeli obat salep pembasmi kutu di pet shop kemudian oleskan pada pendengaran kelinci yang terjangkit penyakit kanker.
6. Radang Mata atau Conjungtivitis
Penyebab radang mata berbeda-beda sanggup lantaran infeksi basil Moraxella sp, kurang vitamin A, terkena bubuk atau gas amonia. Ciri-cirinya yakni mata mengeluarkan banyak cairan, warnanya merah dan terkadang ada nanahnya. Apa obatnya? Obatnya yaitu salep Chloramphenicol atau Alletrol (salah satu nama obat tetes mata yang sanggup didapat di pet shop harga Rp. 15.000 - 25. 000). Cara memakainya bersihkan dulu penggalan mata yang sedang terluka menggunakan kapas kemudian teteskan secara pelan-pelan.
7. Jenis Penyakit Young Doe Syndrome
Penyakit kelinci yang ketujuh ini sangat membahayakan, lantaran sanggup menjadikan final hidup untuk induk dan anaknya. Loh kok bisa? Ya lantaran Young Doe Syndrome ini menyerang kelinci yang sedang menyusui. Bila terserang, susu si induk akan membengkak di penggalan kelenjarnya (puting) sehingga anaknya akan mati lantaran tidak mendapat air susu ibunya.
Saat kalian sudah melihat pembengkakan sebaiknya pribadi disuntik dengan Sulfa Strong, Penicilin, Oxylin atau Sulmethonl sebelum terlambat. Tapi sebelumnya harus diisolasikan dulu dari teman-temannya.
8. Penyakit Diare atau Mucoid Enteritis
Sebenarnya penyakit pada kelinci ini masuk di daftar yang paling atas, lantaran termasuk faktor utama atas final hidup kelinci, baik daging maupun hias menyerupai anggora dan Holland Lop. Diare sendiri disebabkan lantaran adanya virus pathogen semisal clostridium dan E.coli yang masuk melalui masakan yang sudah terkontaminasi, terlalu banyak masakan hijau, kondisi sangkar kotor dan kelebihan takaran obat.
Ciri-ciri Enteritis adalah:
- Kotoran berwarna hijau dan mengeluarkan lendir di duburnya.
- Kurang gairah atau agresif.
- Muka mengecil, pucat dan lemas.
- Badannya tambah kurus.
- Telinga kelinci turun ke bawah.
- Kelinci sering kehausan.
- Dan tampak kasian.
Kaprikornus kalau dibiarkan sanggup mati seketika. Lalu gimana cara mengobati diare pada kelinci? Ubah teladan makannya, bila sebelumnya menggunakan rumput hijau atau sayuran maka diganti dengan pelet atau hay (jerami). Kemudian berikan ia minuman yang sudah dicampur antibiotik plus bersihkan sangkar sebaik mungkin. Jangan malas broo..
9. Penyakit Pasteurellosis
Pasteurellosis juga salah satu penyakit yang sangat parah dan banyak terjadi sama kelinci, nama bakterinya yakni Pasteurella multocida. Bakteri tersebut pribadi menyerang pernafasan, radang paru-paru dan infeksi telinga. Awalnya akan berdampak pada sistem pencernaan namun semakin usang akan merembet ke organ tubuh kelinci lainnya. Misalnya uterus, kelenjar susu, testicles, susukan pernafasan dan lain sebagainya.
Selain itu, jenis penyakit Pasteurellosis juga sangat menular, baik melalui udara ataupun kontak langsung. Apa saja tanda-tanda sakit Pasteurellosis?
Kelinci sulit bernafas.
Mata kelinci mengeluarkan cairan.
Juga mengeluarkan cairan di hidung.
Kelinci suka bersin dan batuk.
Cara menanganinya, pertama isolasikan kelinci yang sakit ke dalam ruang khusus yang mempunyai banyak sirkulasi udara (kandangnya luas). Kemudian suntik dengan obat-obatan menyerupai Oxylin, Sulfa Strong atau Penicilin. Tunggu hingga sembuh, semoga selamat.
10. Memakan Bulu Karena Kurang Gizi
Wah kok sanggup ya kelinci makan bulu? Bisa donk, biasanya kelinci akan memakan bulunya sendiri atau bulu temannya disebabkan lantaran pakan yang diberikan kurang berprotein dan bergizi. Padahal bulu tersebut tidak sanggup dicerna yang kesannya pencernaan kelinci jadi terganggu. Hal ini menimbulkan berat badannya semakin merosot dan jatuh sakit.
Untuk mengatasinya, sobat cukup menunjukkan pakan yang kaya protein dan gizi saja, menyerupai pakan hijau-hijauan, hay dan pelet.
11. Penyakit Tyzzer
Tyzzer memang jarang dialami oleh koloni kelinci, namun untuk meragukan tidak mengapa kalau dibahas di sini. Umumnya penyakit ini disebabkan lantaran benalu bacilus piliformis atau stres yang berlebihan pada kelinci. Jika sudah terjangkit tyzzer, ia akan mencicipi dehidrasi, diare dan kematian. Untuk mencegahnya sering-seringlah kelinci diajak interaksi dan diberikan masakan bernutrisi tinggi.
12. Penyakit Favus
Penyakit satu ini timbul lantaran adanya jamur di kulit kelinci. Sehingga membuatnya terinfeksi dan merusak bulunya serta kulitnya. Gejalanya sama menyerupai binatang lainnya yang terkena jamur, yaitu bulunya rontok, kulit pecah-pecah dan gatal-gatal (hampir menyerupai scabies, hanya saja ini lantaran jamur).
Cara mencegahya yakni merawat kebersihan sangkar dengan baik dan rutin. Tapi kalau sudah terlanjur kena sebaiknya diobati dengan salep scabicid cream. Siramkan dulu air hangat di area jamur kemudian keringkan dan oleskan salepnya.
13. Kokkidiosis
Gambar kelinci jantan dan betina mati |
Penyakit Kokkidiosis sering menyerang usus atau hati kelinci, terutama kelinci-kelinci rumahan yang dipelihara di atas lantai. Tanda-tanda penyakit ini diantaranya, nafsu makan kelinci berkurang, berat tubuh berkurang, lemes dan tubuh tampak kurus. Jika dibiarkan lama-lama sanggup mati.
Pengobatannya ialah dengan menunjukkan obat yang menggandung Sulfa dan jangan sering ditaroh di atas lantai.
Nah mungkin cukup sekian dari kami pembahasan ihwal penyakit kelinci beserta obatnya. Semoga sanggup membantu rekan-rekan dalam mengatasi problem pada kelincinya. Salam sehat dan sejahtera :) Harga Diri [nb: semua gambar diambil dari grup facebook komunitas kelinci kemudian kami edit biar tambah jelas]
0 Response to "13 Jenis Penyakit Kelinci Berbahaya Dan Obatnya"
Posting Komentar