Wuku Dukut - Batara Sakri


Nama wuku Dukut diambil dari nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta nomor dua puluh tujuh. Raden Dukut yakni satu-satunya anak yang lahir tanpa saudara kembar.
Perwatakan dan perilaku Wuku Dukut berdasarkan primbon jawa yakni sebagai berikut :
Kelebihannya : besar lengan berkuasa budinya, mantap dalam pendirian, berwatak prajurit yang selalu siaga dan waspada. Pandai dan setia.
Kelemahannya : Loba dan sombong.
Bencananya : Celaka dalam peperangan.
Hari naas : tidak jelas.
Hari baik : Kamis Paing.
Gambar diatas menggambarkan Raden Dukut sebelah kiri menghadap Batara Baruna untuk gambar gedong di belakang menggambarkan ekonomis dan kaya raya. Gambar pohon yang merupakan gambar pohon pandan wangi mempunyai arti bahagia di kesunyian dan mempunyai sifat dengki, serta gambar burungnya yakni ayam ganjal yang mempunyai arti liar dan tinggi budinya serta dimanjakan oleh orang besar.

Untuk mencegah supaya terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya yakni menciptakan tumpeng dang-dangan beras atau meliwet/memasak beras dengan cara di-dang (memakai kukusan). Banyaknya beras yang di-dang yakni sapitrah atau 3,5 kg. Lauknya daging ayam mulus dimasak santan dan disertai doa keselamatan. Selain itu, selama 7 hari sehabis slametan, yang bersangkutan dilarang pergi ke arah Barat Laut, alasannya yakni daerah bersemayamnya tragedi yang digambarkan sebagai Batara Kala berada Barat Laut. Selawatnya satakswawe. Doanya : Slamet. Candranya : tunggul asri sesengkeraning nata = anggun rupanya.

0 Response to "Wuku Dukut - Batara Sakri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel