12 Cara Budidaya Belut Dalam Drum Dan Bak Terpal Berdasarkan Para Ahli

Cara budidaya belut- Monopterus albus merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di beberapa wilayah di Indonesia. Tidak diragukan lagi spesies ikan yang satu ini mempunyai nilai jual tinggi dan minat pasar yang besar. Kandungan protein yang ada pada belut setara dengan daging sapi dan lebih tinggi dari telur.

Sebagian besar masyarakat memang mengandalkan tangkapan liar untuk dijual belikan, namun hal itu belum bisa memenuhi kebutuhan pasar, apalagi dikala ini keberadaan belut sawah semakin menipis. Makara kalian jangan hanya bergantung pada tangkapan alam, tapi perlu diadakan budidaya belut yang intensif dan ekonomis. Just info, dikala ini harga belut di pasaran Bandar Lampung mencapai Rp 60.000 per/kg. Waw cukup tinggi bukan?

Nah apabila kalian tertarik untuk beternak belut sawah menggunakan media drum, kolam terpal atau lainnya, silahkan pelajari panduan lengkap yang sudah ditulis oleh Harga Diri di bawah ini. Kami menulisnya berdasarkan pengalaman para andal dan dengan bahasa yang gampang dicerna oleh pemula sekalipun.

Cara Budidaya Belut Menurut Para Ahli Khusus untuk Pemula


Budidaya belut sangatlah gampang dan sederhana, tidak perlu memikirkan lahan yang luas, kalian cukup memanfaatkan lahan sempit yang ada di samping rumah anda. Usaha beternak belut sendiri terbagi menjadi dua segmen, yaitu pembibitan dan pembesaran. Masing-masing mempunyai tujuan yang berbeda.

Pembibitan belut bertujuan untuk menghasilkan anakan dan pribadi dijualbelikan, terkait cara pembibitan belut sudah dibahas di tema sendiri di situs Harga Diri. Adapun pembesaran, bertujuan untuk membesarkan bibit belut hingga mencapai ukuran yang layak dikonsumsi dan diperjualbelikan di dalam maupun di luar negri. Inilah yang menjadi pembahasan kita dikala ini.

Media pembesaran untuk ternak belut bisa berupa drum, drum plastik, kolam terpal, kolam semen bahkan kolam atau bejana besar. Yang penting belut tidak bisa keluar dari media pembesaran. Baiklah biar lebih jelas, baca poin di bawah ini step by step. Jangan ada yang dilewati ya :).

Baca juga: panduan lengkap cara pembibitan atau pembenihan belut

1. Pilih Lokasi Budidaya yang Tepat


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Inilah langkah paling awal sebelum memulai beternak belut, anda harus menyiapkan dahulu lokasi atau kawasan yang akan digunakan sebagai kawasan ternak. Jika Anda menggunakan media lumpur paling elok mencari lokasi yang terbuka atau terjarah sinar matahari, lantaran berkhasiat membantu mematangkan media dan menumbuhkan plankton.

Namun jangan juga terlalu panas, untuk mengurangi panas sinar matahari, pasanglah paranet atau enceng gondok untuk pelindung. Jangan lupa jaga temperatur 20-30%. Luas lokasi tergantung berapa banyak atau berapa besar wadah yang akan dipakai, contohnya anda menggunakan drum atau kolam terpal maka sesuaikan semoga cukup sama kawasan yang Anda miliki di halaman rumah Anda.

2. Menyiapkan Wadah Pembesaran Berupa Drum atau Kolam Terpal


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Dalam beternak belut Anda bisa menggunakan kolam permanen atau semi permanen, pola kolam permanen ialah sawah, tanah atau kolam beton. Sedangkan semi permanen meliputi kolam terpal, drum, kolam besar, tong dan jaring. Namun yang paling diminati ialah budidaya belut di dalam drum dan kolam terpal.

Drum tidak harus yang baru, Anda boleh menggunakan drum plastik bekas menyerupai bekas tong air tak terpakai, bekas bensin dan lain sebagainya. Apabila sudah siap selanjutnya tinggal ikuti langkah langkah berikut:

  • Buatlah lobang memanjang dan lebar pada bab samping drum.
  • Lalu bersihkan bab dalam dan luar hingga benar benar bersih. Kalau anda beli drum yang gres mungkin membersihkannya akan lebih cepat dan mudah.
  • Letakkan tong atau drum di atas tanah yang datar dan alas bab bawah samping kanan dan kiri semoga drum tidak gelinding.
  • Buat lubang kecil bab bawah beserta penyumbatnya. Fungsinya untuk membuang air dikala dikuras.
  • Sediakan payung atau alat epilog semoga belut terhindar dari sinar matahari langsung, sebagaimana yang sudah saya bahas di poin pertama.

Poin diatas wajib diperhatikan kalau ingin menggunakan drum bekas atau baru, tapi kalau Anda menentukan menggunakan kolam terpal mungkin akan lebih rumit lantaran membutuhkan waktu untuk mendesainnya, dan ukuran kolamnya diadaptasi jumlah belut yang akan dibudidayakan. Umumnya untuk belut sebanyak 50-100 ekor membutuhkan kolam sebesar 1 meter persegi.

Berhubung sifat alami belut sering mengeluarkan lendir, maka secara otomatis kualitas air usang lama akan memburuk sehingga anda harus lebih sering menguras kolam tersebut. Untuk mengurasnya Anda tidak perlu memompa air, sungguh merepotkan. Tapi cukup buat lubang kecil di bab samping kolam, kemudian tambahkan penyumbatnya. Sehingga dikala mau dikuras, anda tinggal melepas penyumbat tersebut dan air akan keluar dengan sendirinya tanpa harus dipompa.

3. Pemberian Media yang Bagus untuk Pertumbuhan Belut di Dalam Drum atau Kolam Terpal


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Media yang kurang baik akan berdampak pada tingginya tingkat janjkematian pada bibit belut, sebaliknya penggunaan komposisi media yang tepat sanggup mempercepat pertumbuhan belut. Oleh lantaran itu bisa dikatakan media merupakan kunci keberhasilan budidaya belut sawah. Berikut susunan media untuk diletakkan di dalam drum atau terpal:

  • Masukkan sejengkal jerami pada dasar drum kemudian padatkan. Kalau sejengkal berarti kira-kira berukuran, 15-50 cm.
  • Lalu semprotkan bio kuman (jika ada), dikala ini sudah banyak brand merk bio bakteri. Silahkan Anda cari sendiri. (soalnya kalau disebutin merknya nanti malah ngiklan haha)
  • Masukkan 1/2 jengkal (7 cm) pupuk kompos (misalnya, kotoran sapi) hingga merata dan menutupi jerami.
  • Masukkan juga 1/2 jengkal (7 cm) cacahan gedebog pisang hingga rata dan menutupi pupuk komposnya.
  • Kemudian masukan lumpur sawah kira-kira 7 cm atau setengah jengkal saja.
  • Terakhir masukan air hingga menutup permukaan lumpur, tingginya 1/2 jengkal juga.

Saat memasukkan air usahakan permukaan lumpur tidak rusak. Jika sudah tinggal proses fermentasi sebelum dimasukan bibit belut.

4. Proses Fermentasi Media Beternak Belut yang Benar


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Fermentasi atau masa pembusukan wajib dilakukan pada media belut, untuk waktunya kalau menggunakan PROBIO (MP4), maka minimal 2-3 ahad akan tetapi hal itu penuh resiko. Ada baiknya digenapkan saja menjadi 1 bulan (sebulan). Cara mengetahui masa fermentasi selesai atau belum, bisa menggunakan kayu untuk menusuk di bab media tersebut hingga dasar.

Apabila masih keluar buih busa menyerupai air mendidih dan berbau busuk, maka proses fermentasi belum selesai. Namun kalau sudah tidak ada lagi buih dan gelembung-gelembung tidak terlalu banyak, maka masa fermentasi telah selesai.

Bagaimana kalau tidak menggunakan bio kuman atau probio?

Kalau tidak memakainya, disarankan masa pembusukan dibiarkan selama 2 bulan. Hal itu dilakukan semoga masa kematangan fermentasi sempurna. Setelah selesai fermentasi, gantilah semua air hingga habis semoga tak ada lagi sisa-sisa fermentasi pada media. Dan isilah air sumur yang baru, serta letakkanlah enceng gondok hingga menyisakan 1/4 kolam semoga media tetap teduh dan ada kawasan bermain tuk mereka.

Setelah itu biarkanlah air gres dan enceng gondok tersebut selama 3 hari semoga air barunya telah menyesuaikan diri dengan media. Pada hari ke-4, sekitar pukul 5 sore, bacalah bismillah dan mohonlah rizki pada Tuhan. Barulah dimasukkan benih belutnya.

5. Siapkan Bibit Belut yang Baik semoga Cepat Panen dan Menguntungkan


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Salah satu kunci sukses budidaya belut ialah mengetahui teknik pemilihan bibit yang berkualitas baik. Karena benih yang kurang elok sanggup meningkatkan resiko janjkematian dikala dibudidayakan, risikonya hasil kurang optimal dan rugi. Berikut ciri-ciri bibit belut unggulan:

  • Kondisi tubuhnya mulus dan normal, alias tidak ada bekas luka sedikitpun.
  • Carilah benih belut yang mempunyai gerakan lincah, aktif dan tidak lemas dikala dipegang.
  • Terbebas dari penyakit.
  • Pilih bibit dengan ukuran yang sama antara satu dengan lainnya, hal ini demi menghindari kanibalisme.

Umumnya para peternak menggunakan bibit berukuran 10-12 cm, dan membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan hingga layak konsumsi . Tapi kalau ditujukan pada pasar luar negri biasanya menginginkan ukuran yang lebih besar, sehingga waktu pemeliharaannya bisa lebih usang hingga 6 bulan.

6. Menentukan Jumlah Bibit Belut


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Menentukan jumlah bibit belut yang akan ditabur merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Jumlah bibit diadaptasi dengan besar ukuran kawasan tinggalnya. Jika menggunakan drum isi belut maksimal 2kg untuk antisipasi kepadatan. Kalau menggunakan kolam terpal sesuaikan ukurannya, Anda bisa menabur bibit sebanyak 50-100 ekor/ m2 dengan panjang 10-12 cm perbibit belut.

Namun bila Anda mendapat bibit belut dari alam maka jangan pribadi dimasukkan ke dalam kolam atau drum yang telah disiapkan. Namun karantina dulu di kawasan lain yang berisi air higienis selama 2 hari dengan arus air yang sedang. Hal itu berfungsi semoga si bibit belut menyesuaikan diri terlebih dahulu. Selama karantina, Anda bisa menunjukkan pakan untuknya berupa telur yang sudah dikocok dan tetap perhatikan arus airnya. Jangan hingga terlalu deras atau tidak ada sama sekali.

Jika sudah menjalani karantina maka masukkan bibit belut ke kolam atau drum pada waktu pagi atau sore hari untuk menghindari stres. Karena pagi atau sore ialah waktunya si belut istirahat sehingga tidak terlalu kerasa dikala dipindahkan.

7. Cara Menebarkan Bibit Belut ke Dalam Drum


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Memasukan benih juga ada panduannya, umumnya para peternak belut menaburkan benih dikala sore/pagi hari sekitar pukul 5 sorean. Ada 2 cara yang kerap digunakan peternak. Pertama dengan memasukan belut secara bersamaan tapi perbandingan jantan dan betina ialah 2:1. Kedua anda bisa pribadi memasukan semua beni tanpa menakar jumlah mereka.

8. Pemberian Pakan pada Belut


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Langkah berikutnya ialah santunan pakan pada bibit belut yang sudah anda tabur ke kolam/drum. Dalam sehari biasanya pakan belut diadaptasi dengan berat badannya dengan ukuran pakan sebanyak 5-20 %. Misalnya di dalam drum ada 2kg belut, maka berikan pakan sebanyak 100-200 gram. Untuk awal mula memang akan sering kesulitan dikala mengukur jumlah pakan. Namun lambat laun anda akan terbiasa hanya dengan mengira ngira sudah bisa mencukupi kebutuhan pakan bibit belut anda.

Yang paling penting ialah tetap usahakan asupan makanannya cukup, jangan hingga kekurangan lantaran belut bisa bersifat kanibal dikala kelaparan. Beri pakan berupa cacing merah, cacing lor, cacing lumbricus, keong sawah, ulat hongkong, kecebong, ikan cetol, ikan cere, ikan guppy dan ikan kecil kecil lainnya pada dikala sore atau malam hari.

9. Menjaga Kualitas Air dalam Drum


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Sisa masakan yang menumpuk sanggup mencemari kebersihan air dan menjadikan tumbuh penyakit pada belut, maka dari itu Anda harus menjaga kualitas air dengan baik. Anda sanggup menggunakan metode anutan air, yaitu mengalirkan air higienis ke dalam drum melalui paralon. Diusahakan setting sedemikian rupa sehingga yang masuk ke drum berbentuk percikan saja. Adapun jalan masuk pembuangannya bisa dibuatkan lubang kecil pada ketinggian 8 cm dari genangan air yang ada di drum atau kolam.

10. Antisipasi Penyakit pada Belut


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Kalian perlu waspada terhadap beberapa penyakit/virus yang sering menyerang bibit belut menyerupai jamuran, virus protozoa, bercak-bercak pada sirip, memar dan bintik bintik. Terutama kuman Aeromonas dan Pseudomonas yang menjadikan pendarahan di bab bawah kulit, insang dan rongga lisan hingga menjalar ke seluruh tubuh.

Untuk yang terkena penyakit jamur biasanya pribadi dipisahkan dan diberikan obat anti jamur di dalam drum. Untuk mencegah kuman aeromonas dan pseudomonas sanggup diatasi dengan memasang gedebog pisang yang telah busuk/fermentasi, makanya di atas kami menganjurkan memberi gedebog pada media budidaya belut. Karena berkhasiat sebagai antiseptik alami yang sanggup meredam pertumbuhan kedua kuman itu.

11. Waktu Memanen Belut


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Setelah merawat dan menternaknya yang dimulai dari kawasan tinggal, pemilihan bibit hingga santunan pakan selama kurang lebih 3-4 bulan, maka belut sudah bisa dipanen. Umumnya dalam waktu 4 bulan akan menghasilkan belut sebanyak 3-7 ekor perkilo (tergantung ukuran) . Dan biasanya harga jual perkilonya ialah Rp. 40.000, tapi kemarin saudara saya beli di pasar Bandar Lampung dijual Rp 60.000/kg. Untuk problem harga sesuaikan dengan seruan pasar. Dan untuk menghitung laba silakan atur sesuai modal awal yang anda keluarkan selama 4 bulan.

12. Teknik Pemasaran Hasil Panen Belut


 merupakan nama latin dari belut sawah yang sekarang dijadikan sebagai komiditas perikanan di  12 Cara Budidaya Belut dalam Drum dan Kolam Terpal Menurut Para Ahli

Harusnya kalian tidak perlu pusing memikirkan bagaimana pemasaran belut, lantaran hingga dikala ini seruan pasar terhadap belut masih tinggi bahkan teman-teman saya yang ada di Bandar Lampung sering kehabisan stok. Pembelinya majemuk ada yang bertujuan untuk dijadikan pakan pancing, konsumsi harian, lomba agustusan hingga untuk hajatan.

Anda sanggup memasarkan kepada tengkulak pribadi dalam jumlah besar atau mencari pelanggan pelanggan kecil yang ada di pasar. Biar lebih efektif ikuti cara sahabat saya, yaitu memasarkan di media umum menyerupai Facebook atau bahkan website.

Baiklah demikian cara ternak belut yang benar berdasarkan para andal yang khusus untuk pemula. Semua itu hanya butuh kesabaran dan ketelatenan. Yang paling utama ialah harus rajin memberi pakan, menjaga kebersihan kawasan tinggal belut dan memperhatikan perkembangannya setiap hari. Jika ada sedikit kejanggalan di tengah budidaya belut, segera bertindak. Jangan diabaikan kalau anda tidak ingin rugi dan gagal.

0 Response to "12 Cara Budidaya Belut Dalam Drum Dan Bak Terpal Berdasarkan Para Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel