Konsultasi Tekhnis, Kenapa Selalu Terjadi Banyak Simpulan Hidup Setiap Umur 17-20 Hari Pada Ayam Broiler Saya??

Bpk. Fulan
Lampung-Sumatera
0813791XXXXX

Selamat Pagi, maaf sebelumnya sudah mengganggu. Saya mau menanyakan duduk kasus ayam saya, kenapa ayam broiler saya selalu terjadi kematian/sakit secara berulang tiap periode mulai kisaran umur 17-19 hari. Sebagai informasi, sangkar saya ialah sangkar panggung, turun sekam pada kisaran 18 hari-an dan diturunkan secara sekaligus dalam satu hari. Gejala sakit, ayam lesu, berak putih tetapi tidak ada tanda atau bercak/bintik merah di paha atau di dada. Kira-kira ayam broiler saya terkena penyakit apa? Dan bagaimana mengatasinya? Kenapa kasus tersebut selalu berulang. Terima kasih.

Jawab

Selamat Pagi. Sebenarnya untuk mendiagnosa penyakit ayam, perlu dilakukan dengan kecermatan dan data-data yang akurat. Data-data sanggup diperoleh melalui data recording, pengamatan pecahan luar (ayam hidup/mati), pecahan dalam memalui investigasi patologi anatomi dengan bedah bangkai bahkan kalau diharapkan investigasi laboratorium. Namun, untuk kasus-kasus yang umum terjadi, data yang dipakai tidak memerluka investigasi laboratorium. Keakuratan data diharapkan biar tidak terjadi kesalahan diagnosa. Kesalahan diagnosa sanggup menyebabkan kesalahan penanganan sehingga peluang kesembuhan menjadi kecil.

Untuk pertanyaan diatas, dengan data yang bapak sampaikan meskipun terlalu sedikit, asumsi saya ayam broiler bapak terkena Gumboro. Yang menjadi pertimbangan saya ialah 1) penyakit terjadi sehabis turun sekam dan turun sekam dilakukan secara sekaligus 2) kondisi ayam lesu 3) adanya berak putih. Jika benar, berikut ini yang sanggup dilakukan.

Gumboro. Berak putih salah satu gejalanya

Berdasarkan pengalaman saya, kondisi menyerupai ini tidak hanya terjadi pada anda. Gumboro banyak terjadi sehabis turun sekam (pada sangkar panggung) apalagi turun sekam dilakukan secara sekaligus tidak secara bertahap. Kondisi ini menyebabkan ayam menjadi stress sehingga berdampak pada turunnya daya tahan badan sehingga penyakit gampang menginfeksi ayam, salah satunya virus penyebab Gumboro. Kondisi ini diperkuat dengan adanya kejadian yang berulang-ulang di tiap periode sehingga ini memperlihatkan virus gumboro di peternakan anda cukup kuat.

Bagaimana penangananya? Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan gumboro lantaran gumboro merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Tindakan yang ada hanya mengurangi pengaruh kesakitan ayam dan meningkatkan daya tubuhnya sehingga maut sanggup diminimalisir. Hal tersebut sanggup dilakukan dengan memperlihatkan vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh, air gula untuk meingkatkan stamina dan paracetamol untuk menghilangkan demam, meriang/mengurangi kesakitan ayam.

Setahu saya, ada pabrikan obat binatang yang menjual produk dengan kandungan vitamin C, paracetamol dan ATP (gula). Namun kalau di tempat anda tidak ada obat/vitamin dengan kandungan tersebut, anda sanggup memakai vitamin anti stress yang dicampur dengan paracetamol. Pengalaman saya, takaran yang cukup manjur ialah 1 tablet parasetamol 500 gr untuk 5 liter air. Kemudian malam harinya diberi larutan gula 2%. Berikan hingga kondisi ayam normal kembali. Begitu ayam sudah normal, beri antibiotik spektrum luas untuk mencegah/mengobati adanya bisul sekunder yang kemungkinan tiba lantaran gumboro bersifat imonosupresif atau menurunkan kekebalan sehingga sanggup mengundang penyakit lain datang.

Untuk kedepanya, pencegahan harus dilakukan secara seksama yang dimulai dari pencucian kadang secara teliti. Kotoran yang melekat di sangkar maupun di kolong sangkar harus dibersihkan jangan ada yang tersisa dan semprot dengan antiseptik yang berbeda-beda jenisnya, istirahat sangkar minimal 21 hari terhitung semenjak sangkar bersih, vaksinasi diperbaiki baik dengan mengganti brand vaksin ataupun administrasi vaksinasinya. Khusus untuk turun sekam, hendaknya dilakukan secara sedikit demi sedikit selama 4 hari jangan di sekaliguskan. Saat turun sekam kalau pemanas masih tersedia, berikan pemanas embel-embel pada ketika puncak suhu hirau taacuh (biasanya jam 00.00-04.00). Selain itu, beri vitamin C atau anti stess pada pag hari dan malam hari dikasih air gula 2%. Jika diharapkan proteksi vitamin C sanggup dicampur dengan parasetamol 500 gr dengan takaran 1 butir untuk 10-20 liter.


Perlu diingat, upaya pencegahan atau pengobatan harus dibarengi dengan perbaikan administrasi pemeliharaan. Percuma pengobatan atau pencegahan dilakukan tanpa memperbaiki administrasi pemeliharaan. Pencegahan terbaik ialah administrasi pemeliharaan yang baik. Terima kasih, gampang mudahan bermanfaat.  

0 Response to "Konsultasi Tekhnis, Kenapa Selalu Terjadi Banyak Simpulan Hidup Setiap Umur 17-20 Hari Pada Ayam Broiler Saya??"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel