Wuku Kuningan - Batara Indra
Wuku Kuningan mengambil nama dari anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta. nomor sepuluh.
Penggambaran Wuku Kuningan berdasarkan keterangan gambar ialah sebagai berikut:
Raden Kuningan (kiri) menghadap Batara Endra.
Pohonnya ialah pohon Wijayakusuma, burungnya ialah burung Urang-urangan
Ciri-ciri, keberuntungannya, Perwatakan dan perilaku Wuku Kuningan berdasarkan primbon jawa ialah sesuai dengan penggambaran budbahasa dari Batara Indra yaitu:
Dewa yang menaungi wuku Kuningan ialah Batara Endra
Kelebihannya: luhur budinya, berwibawa, elok tutur katanya, hemat, tertib dan teliti dalam pekerjaan
Kekurangannya: cenderung pelit, sifatnya tertutup, suka menyendiri, menjauhi keramaian
Kayunya ialah kayu Wijayakusuma. Wataknya rahayu atau selamat, jeli dalam mengamati segala sesuatu
Burungnya ialah burung Urang-urangan yang memiliki budbahasa trampil dalam hal pekerjannya, namun pemalu dan gampang tersinggung
Gedong tertutup yang berada di belakang menggambarkan bahwa Wuku Kuningan lekat dengan harta miliknya
Bencananya : dikucilkan oleh lingkungan masyarakat
Hari naas : Jumat Wage.
Hari baik : tidak jelas.
Untuk mencegah semoga terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya ialah menciptakan sega punar atau nasi kuning sapitrah (3,5 kg) dengan cara diliwet/dimasak dengan cara di-dang (memakai kukusan), Lauknya rancapan daging kerbau dimasak basah, disertai doa keselamatan.
Selain itu, selama 7 hari yang bersangkutan dilarang pergi ke arah Barat, alasannya ialah letak Kala berada di Barat menghadap Timur.
0 Response to "Wuku Kuningan - Batara Indra"
Posting Komentar