Bali Tolak Daging Sapi Impor Masuk Walupun Harga Melambung
Ternak Pertama. Bali Tolak Daging Sapi Impor - Harga daging sapi melambung tinggi dalam beberapa hari terakhir di aneka macam kawasan di Indonesia. Kondisi ini bahkan menciptakan perdagang menggelar agresi mogok.
Pasalnya sampai sekarang pemerintah dinilai belum dapat mengatasi duduk kasus tersebut. Terakhir, pemerintah berencana mengimpor 50 ribu ekor sapi dari Australia untuk mengatasi kelangkaan daging sapi dan menghindari kenaikan harga daging sapi melalui Perum Bulog.
Namun, langkah impor ditanggapi kontra Wakil ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry yang menilai kenaikan harga daging sapi tak besar lengan berkuasa negatif terhadap masyarakat kecil, alasannya mereka justru mengalihkan kebutuhan daging sapi ke protein hewani lainnya.
"Masyarakat kan mulai beralih mengkonsumsi daging ayam atau ikan. Itu lebih nyata untuk memberdayakan ekonomi rakyat," kata Sugawa Korry di Denpasar, Jumat (14/8/2015).
Menurut Sugawa, impor daging sapi hanya akan menguntungkan importir, industri besar dan masyarakat kelas menengah ke atas, tapi merugikan jutaan peternak sapi.
"Hentikan impor daging sapi. Biarkan keseimbangan harga daging sapi dibuat oleh peningkatan produksi dalam negeri (dipasok oleh peternak sapi dalam negeri), bukan membuka keran impor," tegas dia.
Menurut dia, kebijakan pemerintah mengimpor daging sapi untuk mengatasi kenaikan harga merupakan langkah keliru. Sebab kenaikan harga dinilai justru besar lengan berkuasa nyata kepada masyarakat, khususnya peternak di pedesaan.
Sugawa Korry mengingatkan semua pihak semoga selalu waspada terhadap rekayasa durjana dan kartel impor yang sengaja menciptakan kelangkaan daging sapi guna memicu melambungnya harga dan menciptakan pemerintah memperlihatkan kebijakan impor daging sapi.
"Apakah ada permainan durjana dan kartel impor daging sapi. Jika iya, mereka ini lah yang dirugikan jikalau pemerintah menutup keran impor daging sapi," pungkas Sugawa Korry. (Dewi Divianta/Nrm)
Sumber : liputan6.com
Pasalnya sampai sekarang pemerintah dinilai belum dapat mengatasi duduk kasus tersebut. Terakhir, pemerintah berencana mengimpor 50 ribu ekor sapi dari Australia untuk mengatasi kelangkaan daging sapi dan menghindari kenaikan harga daging sapi melalui Perum Bulog.
 |
| Bali Tolak Daging Sapi Impor Masuk |
Namun, langkah impor ditanggapi kontra Wakil ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry yang menilai kenaikan harga daging sapi tak besar lengan berkuasa negatif terhadap masyarakat kecil, alasannya mereka justru mengalihkan kebutuhan daging sapi ke protein hewani lainnya.
"Masyarakat kan mulai beralih mengkonsumsi daging ayam atau ikan. Itu lebih nyata untuk memberdayakan ekonomi rakyat," kata Sugawa Korry di Denpasar, Jumat (14/8/2015).
Menurut Sugawa, impor daging sapi hanya akan menguntungkan importir, industri besar dan masyarakat kelas menengah ke atas, tapi merugikan jutaan peternak sapi.
"Hentikan impor daging sapi. Biarkan keseimbangan harga daging sapi dibuat oleh peningkatan produksi dalam negeri (dipasok oleh peternak sapi dalam negeri), bukan membuka keran impor," tegas dia.
Menurut dia, kebijakan pemerintah mengimpor daging sapi untuk mengatasi kenaikan harga merupakan langkah keliru. Sebab kenaikan harga dinilai justru besar lengan berkuasa nyata kepada masyarakat, khususnya peternak di pedesaan.
Sugawa Korry mengingatkan semua pihak semoga selalu waspada terhadap rekayasa durjana dan kartel impor yang sengaja menciptakan kelangkaan daging sapi guna memicu melambungnya harga dan menciptakan pemerintah memperlihatkan kebijakan impor daging sapi.
"Apakah ada permainan durjana dan kartel impor daging sapi. Jika iya, mereka ini lah yang dirugikan jikalau pemerintah menutup keran impor daging sapi," pungkas Sugawa Korry. (Dewi Divianta/Nrm)
Sumber : liputan6.com
0 Response to "Bali Tolak Daging Sapi Impor Masuk Walupun Harga Melambung"
Posting Komentar