Itik Cihateup, Itik Unggul Kabupaten Tasikmalaya

Ternak PertamaItik Cihateup, Itik Unggul Kabupaten Tasikmalaya - Itik Cihateup merupakan komoditas ternak unggas lokal Kabupaten Tasikmalaya yang sangat potensial sebagai penghasil telur maupun daging. Perannya dalam menunjang perekonomian petani cukup besar, lantaran produktivitasnya sangat tinggi yakni rataan produksi telur 290 butir per ekor per tahun, tingkat selesai hidup cukup umur sekitar 2 - 5%, dan berdaya pembiasaan dengan kondisi lingkungan agraris cukup tinggi. Adapun sebagai penghasil daging bisa berasal dari itik jantan ataupun itik afkir lantaran ukuranya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan itik lokal di Indonesia lainya.

Rataan bobot telur itik Cihateup ialah 69,34 ± 2,39 g dengan koefisien keragaman sebesar 3,45 (%). Hal ini mengatakan bahwa telur yang dihasilkan di tempat penelitian hampir relatif seragam dengan bobot telur yang cukup tinggi. Bobot telur ini lebih berat dibandingkan dengan bobot telur itik Cihateup hasil penelitian Wulandari (2005) yang dipelihara di Balitnak yaitu sebesar 68,0 g dan 65,6 g masing-masing untuk bibit itik Cihateup asal Tasikmalaya dan Garut. Keadaan ini disebabkan bahwa faktor lingkungan sangat kuat pada sifat kuantitatif. Diduga individu itik yang dipelihara para peternak di Cihateup merupakan itik hasil hasil seleksi yang cukup ketat, yang dilakukan terus menerus serta adanya daya dukung faktor lingkungan untuk memunculkan keunggulan genetis yang sudah diperoleh. Sejalan dengan pendapat Rishell (1977), dengan adanya seleksi maka performans yang dihasilkan akan maksimal dan seragam.

 merupakan komoditas ternak unggas lokal Kabupaten Tasikmalaya yang sangat potensial sebag Itik Cihateup, Itik Unggul Kabupaten Tasikmalaya
Itik Cihateup

Rataan indeks telur itik Cihateup 81,30 ± 1,19 %, dengan koefisien keragaman 1,47%, termasuk kategori normal. Indeks telur mencerminkan bentuk telur, dan dipengaruhi oleh genetik, bangsa serta proses-proses selama pembentukkan telur (Romanoff dan Romanoff, 1963). Fertilitas telur itik Cihateup di tempat penelitian ialah 95 % dengan daya tetas sebesar 85 %. Tingginya fertilitas itik tersebut mengatakan bahwa kualitas semen yang dihasilkan pejantan itik Cihateup ialah sangat baik sehingga bisa membuahi sel telur dengan sempurna, rasio pejantan dengan induk betina yang dipakai ialah 1:10.

Baca Juga :
Daya tetas telur itik Cihateup sebesar 85 % cukup tinggi, hal ini mengatakan bahwa proses penetasan telur berlangsung dengan baik. Keadaan ini mengatakan bahwa kualitas genetik itik Cihateup sangat baik lantaran itik yang ada merupakan hasil seleksi yang cukup ketat, dan didukung oleh keterampilan manajerial pemilik itik yang sangat berpengalaman.

Rataan bobot DOD itik Cihateup cukup tinggi dengan keragaman rendah, sehingga bobot awal itik tersebut sanggup dikatakan seragam. Jika dibandingkan dengn bobot DOD itik Alabio Dan Mojosari masing-masing ,27 g dan 39,47 g hasil penelitian Susanti, dkk., (1998), maka bobot DOD itik Cihateup di lokasi penelitian ini relatif lebih tinggi. Rasio itik jantan:betina dari telur yang menetas ialah 1:2, hal ini cukup baik lantaran sanggup memanen anak itik betina lebih banyak dibanding itik jantan. Kondisi ini cukup menunjang pada perjuangan peternakan itik yang bertujuan sebagai penghasil telur. Salam Peternak Indonesia!

(Sumber : http://pustaka.unpad.ac.id/archives/8668-wd13102011)

0 Response to "Itik Cihateup, Itik Unggul Kabupaten Tasikmalaya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel