Kiat Sukses Beternak Broiler (Bagian 2 )

Ternak PertamaKiat Sukses Beternak Broiler (Bagian 2 ) Pada Kiat Sukses Beternak Broiler penggalan 2 kali ini saya akan melanjutkan mengenai administrasi brooding dimana ini akan menjadi satu kesatuan dengan pembahasan sebelumnya.  Oleh alasannya ialah itu, untuk memperjelas kiranya saya ulas sedikit penggalan pada edisi sebelumnya.
Bagaimana cara mengoptimalkan pertumbuhan di periode brooding? Caranya ialah dengan memperlihatkan kondisi brooding dan memperlihatkan pakan sesuai dengan kebutuhannya. Untuk mencapai kondisi tersebut sanggup dilakukan dengan cara?

Baca Juga :
Kiat Sukses Beternak Broiler (Bagian 1) 

1.     Memberikan Pakan dan Minum Segera Setelah DOC Chick In 



Pemberian pakan segera chick in dimaksudkan semoga organ pencernaan ayam sanggup berkembang dengan maksimal misalnya lambung, tembolok, usus, hati, pankreas dan sebagainya baik dalam ukuran maupun panjangnya. Untuk vili usus, perkembangan yang baik ditunjukkan dengan ukuran vili yang panjang, besar, jumlah banyak dan seragam. Vili yang menyerupai itu akan membantu efisiensi ransum.


Organ pencernaan anak ayam umur 2 hari.  Saluran pencernaan berkembang paling baik pada ayam yang eksklusif diberikan ransum ketika chick in (atas). Yang tengah ialah yang diberikan 8 jam sesudah chick in sedangkan yang paling bawah ialah yang belum diberikan ransum sama sekali

Ayam broiler modern harus diberikan pakan segara sesudah ayam masuk brooding bersamaan dengan proteksi minum. Pakan diberikan dengan sistem ad libitum terutama 7 hari pertama, artinya pakan selalu tersedia di dalam daerah pakan. Pemberian pakan secara  ad libitum memungkinkan feed intake sanggup tercapai alasannya ialah ayam sanggup makan kapan saja sehingga kebutuhan nutrisi sanggup terpenuhi untuk mendukung pertumbuhan, timbulnya kekebalan serta meningkatkan keseragaman.

Pemberian pakan dan air minum segera sesudah ayam masuk brooding yang nyaman memilih perembesan kuning telur. Pada umumnya sisa kuning telur akan habis dalam waktu 5 hari sesudah menetas. Hal ini terjadi alasannya ialah gerakan anti peristaltik yang mentransfer kuning telur sampai ke duodenum dirangsang oleh kehadiran makanan di susukan pencernaan (usus). Untuk memastikan ayam sudah makan maka cek tembolok ayam kalau terasa kenyal (tidak keras dan tidak lembek) maka berarti ayam sudah makan dan minum. pastikan

Dari data penelitian diketahui bahwa sisa kuning telur dipakai lebih cepat oleh anak ayam yang sudah mendapat ransum lebih awal, dibandingkan pada anak ayam yang dipuasakan terlebih dahulu sampai 48 jam. Meskipun bahwasanya sisa kuning telur cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup anak ayam sampai umur 3-4 hari tanpa diberi ransum, namun tetap tidak sanggup mendukung perkembangan susukan pencernaan dan sistem kekebalan maupun pertambahan berat badannya. Dampak yang terjadi apabila sisa kuning telur terlambat diserap salah satunya memicu timbulnya penyakit omphalitis.

 kali ini saya akan melanjutkan mengenai administrasi brooding dimana ini akan menjadi satu k Kiat Sukses Beternak Broiler (Bagian 2 )
Kuning Telur yang Tidak Terserap Sempurna

Tentunya semoga doc ketika pertama kali masuk ruangan brooding sanggup eksklusif makan, maka tentunya doc memerlukan kondisi lingkungan brooding yang nyaman. Untuk itu diharapkan aneka macam persiapan menjelang DOC masuk, yaitu sebagai berikut:

Hal yang harus diperhatikan dal proses brooding adalah:
·          Pemanas harus dihidupkan paling tidak satu jam sebelum doc datang, sehinga suhu ruangan brooding sudah sesuai ketika doc akan dimasukkan.
·          Timbang dan catat arahan box, sampling 10% dari jumlah box.
·          Hitung jumlah box, dan amati kondisi box dan doc untuk mepermudah komplain kalau ada persoalan pada doc nantinya.
·          Tebarkan doc pada tiap-tiap brooder, segera beri air minum dan pakan untuk mejaga kondisi tubuh yang sempat menurun akhir kekurangan cairan tubuh selama trasportasi.
·          Brooding sebaiknya diberi bantalan koran minimal 3 lapis, tiap hari diambil satu lapis.  Fungsi koran ialah untuk memperlihatkan rasa hangat pada telapak kaki sehingga syaraf yang ada di telapak kaki ayam memperlihatkan respon yang menjadikan timbulnya cita-cita makan.  Selain itu, proteksi koran berfungsi untuk menghindarkan DOC makan sekam.
·          DOC yang terliahat lemah hendaknya dibantu minumnya dengan cara mencelupkan paruhnya dalam air minum.
·          Kondisi brooding harus senyaman mungkin bagi doc oleh alasannya ialah itu perlu diperhatikan suhu, kepadatan dan sirkulasi udara harus lancar.

Kebutuhan Peralatan Brooding Satu Hari Pertama

Uraian
1000 ekor
750 ekor
500 ekor
Chick Guard Diameter
4,5 m
3,5 m
3 m
Chick Guard Kotak
4x4
3x4
3x3
Pemanas Gasolek
2
1
1
Pemanas Cimawar
2
1 (besar)
1
Baki/Baby Chick Feeder
14/20
12/15
10/12
Tempat Minum Otomatis
10
8
6
Gallon (1 Gallon)
15
12
10
Lampu 40 watt
2
1
1


 kali ini saya akan melanjutkan mengenai administrasi brooding dimana ini akan menjadi satu k Kiat Sukses Beternak Broiler (Bagian 2 )
Persiapan Kedatangan DOC

Feed intake (pakan yang dikonsumsi per ekor) ahad pertama harus melebihi standar (minimal 170 gr/ekor) alasannya ialah pakan pada ahad pertama umumnya banyak yang tercecer (kurang lebih 2%). Bobot ahad pertama minimal mencapai 4-4,5 kali dari berat tubuh DOC. 
Kualitas air minum juga turut mempengarui performa ayam broiler. Secara fisiologis air berfungsi sebagai media berlangsungnya proses kimiawi di dalam tubuh. Air juga berperan dalam pengangkut zat nutrisi, sisa metabolisme, mempermudah proses pencernaan ransum, pengaturan suhu tubuh, melindungi sistem saraf maupun melumasi persendian. 

Mengingat besarnya peranan air dalam tubuh, maka kuantitas dan kualitas air harus terpenuhi. Air minum yang berkualitas ialah yang memenuhi standar secara fisik, kimia maupun biologi. Tolak ukur fisik dari air berkualitas mencakup air tidak berwarna (jernih), tidak berbau dan berasa, dan tidak ada partikel lumpur serta suhu berkisar 20-24OC. Secara kimiawi, air harus mempunyai pH netral, tidak sadah. Sedangkan secara biologi, air harus bebas dari cemaran basil Escherichia coli, salmonella sp. ataupun coliform lainnya.

Bersambung............

Artikel Selanjutnya :
Kiat Sukses Beternak Broiler (Bagian 3)

0 Response to "Kiat Sukses Beternak Broiler (Bagian 2 )"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel