Cara Menentukan Kemitraan Ayam Pedaging

 merupakan salah satu bisnis peternakan yang paling digemari CARA MEMILIH KEMITRAAN AYAM PEDAGING
CARA MEMILIH KEMITRAAN AYAM PEDAGING
CARA MEMILIH KEMITRAAN AYAM PEDAGINGBisnis broiler merupakan salah satu bisnis peternakan yang paling digemari. Hal tersebut disebabkan bisnis broiler menjanjikan laba yang menggiurkan. Disamping itu, bisnis broiler paling cepat menghasilkan, bahkan hanya dalam 3 ahad sudah bisa mendatangkan keuntungan. Bandingkan dengan ternak lain, menyerupai sapi, kambing bahkan ayam petelur.

Namun, dibalik keunggulanya itu, bisnis broiler merupakan bisnis yang paling beresiko lantaran dengan sifat genetiknya yang unggul broiler gampang sekali strees sehingga gampang terjangkit penyakit. Penyakit menyebebkan aneka macam kerugian, termasuk secara ekonomi. Selain itu, modal yang dibutuhkan juga besar. Harga jual broiler yang cenderung fluktuatif juga menciptakan bisnis ini menjadi bisnis yang penuh dengan resiko lantaran harga ayam hidup acapkali berada di bawah harga pokok produksi (HPP).

Salah satu cara untuk meringankan modal perjuangan dan mengatasi persoalan fluktuasi harga tersebut yaitu dengan berternak broiler dengan sistem kemitraan. Bagaimana prosedur sistem kemitraan itu? Beternak broiler dengan sistem kemitraan yaitu beternak broiler dengan cara kerjasama antara peternak dan perusahaan inti. Peternak berkewajiban menyediakan jaminan (jika diperlukan), tenaga kerja, dan biaya operasional pemeliharaan. Sapronak menyerupai DOC (ayam umur sehari), pakan, OVK (obat, vitamin dan vaksin), disediakan olek perusahaan inti termasuk proteksi tenaga teknisnya. Harga sapronak dan harga jual ayam sudah ditentukan oleh perusahaan inti. Keuntungan atau kerugian peternak yaitu total biaya pemakaian sapronak dikurangi total pendapatan penjualan ayam.

Dewasa ini, banyak sekali perusahaan inti yang mengatakan kerjasama pemeliharaan ayam broiler. Semuanya mengatakan iming-iming laba yang menggiurkan. Hal ini tentunya menguntungkan bagi peternak, lantaran terdapat banyak pilihan kemitraan. Namun, tidak jarang peternak merasa galau dalam menentukan kemitraan mana yang paling baik dan mengatakan laba yang paling besar dan paling adil. Berikut ini yaitu kriteria yang sanggup dijadikan pertimbangan dalam menentukan perusahaan inti untuk kemitraan ayam broiler:


CARA MEMILIH KEMITRAAN AYAM PEDAGING


1.    Harga kontrak yang kompetitif

Dalam kemitraan ayam broiler dikenal adanya harga kontrak/harga garansi. Masing-masing berbeda-beda antara perusahaan inti yang satu dengan yang lainya. Harga kontrak yang dimaksud mencakup harga pakan, DOC, OVK dan harga jual ayam hidup.

Jika peternak ingin menentukan perusahaan inti, pilihlah yang paling besar mengatakan keuntungan. Mintalah rujukan harga garansi dari semua perusahaan inti yang ada kemudian dihitung dan dibandingkan mana yang paling besar mengatakan keuntungan. Caranya yaitu dengan memakai rumus HPP ayam broiler kemudian dibandingkan dengan harga garansi ayam hidup. Semakin besar selisih positifnya berarti paling besar mengatakan keuntungan. Rumus HPP ayam broiler yaitu sebagai berikut

HPP = (FCR x HP x BB) + [(BO+OVK+DOC)x(100/(100 – M)]
                                            BB

Keterangan:
HPP = Harga pokok produksi
FCR = Total pemakaian pakan (kg)/total bobot panen (kg)
HP   = Harga pakan
BB   = Bobot tubuh rata-rata
BO   = Biaya operasional/ekor
OVK = biaya OVK per ekor
DOC = harga DOC
M      = Mortalitas (% tidak usah ditulis)

Untuk menghitung HPP tersebut, gunakan asumsi-asumsi capaian performa ayam. Misalkan, FCR = 1,52; BB = 1,92; M = 2 %; OVK = 300; BO = Rp1.000. Kemudian dihitung HPP nya memakai harga sapronak tiap-tiap perusahaan inti. Harga garansi ayam hidup harus lebih besar dari pada HPP. Semakin besar selisihnya berarti laba semakin besar.

2.    Lihat sapronak yang dipakai

Selain melihat harga garansi, peternak juga harus melihat sapronak yang digunakan. Pilihlah perusahaan inti yang memakai sapronak dengan kualitas terbaik. Terkadang meskipun harga garansinya sedikit lebih kecil bisa jadi laba yang diperoleh peternak lebih besar jikalau memakai sapronak terbaik lantaran kemungkinan performa ayam yang dihasilkanya pun lebih anggun terutama BB dan FCR-nya. Gunakan asumsi-asumsi lagi untuk menghitung besarnya keuntungan.

Misalkan, Perusahaan A memakai pakan dan DOC yang anggun diperkirakan bisa menghasilkan ayam umur 34 hari dengan BB = 2 Kg; FCR = 1,54; M = 2%. Sedangkan Perusahan B memakai sapronak kelas 2 atau 3 sehingga kemungkinan menghasilkan ayam umur 34 hari dengan BB = 1,7; FCR = 1,65; M =5%. Hasil tersebut masukan ke dalam Rumus HPP, selisih terbesar berarti yang paling menguntungkan.

3.    Permodalan perusahaan

Pilihlah perusahaan dengan modal yang besar sehingga jikalau ada kondisi tertentu misal harga jual ayam yang rendah atau ada kenaikan pakan perusahaan tersebut masih berpengaruh berjalan. Jangan hingga menentukan perusahaan inti dengan modal terbatas alasannya yaitu biasanya ketika harga jual ayam hancur perusahaan tidak bisa membeli pakan balasannya pemeliharaan bisa berhenti ditengah jalan atau biasanya mengganti pakan dengan kualitas yang rendah untuk menekan biaya pakan, sehingga peternak dirugikan.

4.    Kecepatan panen

Terkadang performa ayam yang baik bisa rusak lantaran panen yang terlalu usang atau dicicil sedikit sedikit (bukan persoalan umur ayam). Carilah perusahaan inti yang bisa panen dalam waktu yang cepat. Semakin cepat waktu panen semakin baik. Misalkan, ayam 10.000 ekor bisa panen dalam waktu 1 atau 2 hari lebih baik dari pada 5 atau 6 hari.

5.   Pelayanan dan kecepatan pembayaran hasil

Pilihlah perusahaan yang mengatakan pelayanan yang baik serta cepat membayarkan hasil perhitungan untung dan rugi peternak. Peternak biasanya butuh dana  cepat karna uang tersebut sebagian akan dipakai untuk biaya persiapan dan operasional untuk periode berikutnya

0 Response to "Cara Menentukan Kemitraan Ayam Pedaging"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel