Wuku Sinta - Batara Yama
Wuku Sinta mengambil nama dari isteri prabu Watu-Gunung yang konon memiliki 27 anak laki-laki. 13 diantaranya kembar.
Ciri-ciri, keberuntungannya, Perwatakan dan perilaku Wuku Sinta berdasarkan primbon jawa yaitu sesuai dengan penggambaran akhlak dari Batara Yama yaitu:
- Dewa yang menaungi Wuku Sinta yaitu Batara Yamadipati. Oleh alasannya yaitu tugasnya, ilahi yang satu ini lebih dikenal dengan sebutan.Dewa Pencabut Nyawa.
- Kayunya yaitu kayu gendayakan, yang memiliki daya penyembuh, sehingga menjadi kawasan pertolongan dan sambat-sebut bagi orang-orang sakit dan sengsara.
- Burungnya Gagak membuktikan tajam firasatnya, sanggup mengetahui wangsit, atau kejadian penting yang masih tersembunyi tetapi bakal terjadi.
- Bersanding dengan gedhong, atau rumah glamor artinya bahagia mengatakan kekayaannya.
- Membawa umbul-umbul, sebagai tanda bahwa yang bersangkutan akan mendapat kemuliaan.
- Lambangnya Wulan Karahinan, atau Bulan tersaput awan, artinya memiliki tekad yang kuat, kenceng budine, tidak sanggup sabar dan gampang cemburu.
- Datangnya sambekala, atau kemalangan terjadi pada usia separo-baya, kira-kira umur 40 tahun hingga dengan 50 tahun.
- Hari naas Senin Pon
Cara menangkal semoga terhindar dari mara ancaman yaitu dengan menciptakan ‘slametan’ berupa:
- Beras 3,5 kg (sapitrah) dimasak dengan lauk rendang kebo.
- Setelah nasi dan lauknya masak, yang bersangkutan bersama keluarga mendaraskan donga tolak bilahi, doa mohon dijauhkan dari mara-bahaya.
- Selesai doa, nasi dan lauknya dibagi-bagikan kepada keluarga dan sanak saudara.
- Selama 7 hari dihitung dari waktu slametan, yang bersangkutan tidak diperkenankan pergi dari rumah ke arah timur laut.
0 Response to "Wuku Sinta - Batara Yama"
Posting Komentar