Wuku Sungsang - Batara Gana Ganesa


Wuku Sungsang mengambil nama dari anak nomor delapan Prabu Watugunung dan Dewi Sinta. Namun kalau yang dihitung masa kandungan Dewi Sinta, Sungsang lahir dari masa kandungan yang keempat. Ia ialah adik kembar dari Raden Julungwangi.

Penggambaran Wuku Sungsang berdasarkan keterangan gambar ialah sebagai berikut:
Raden Sungsang (kiri) menghadap Batara Gana,
Dewa berkepala Gajah, dengan menyanding gedong terguling.
Burung ialah burung Nori yang terbang diatas pohon Tangan.

Ciri-ciri, keberuntungannya, Perwatakan dan perilaku Wuku Sungsang berdasarkan primbon jawa ialah sesuai dengan penggambaran sopan santun dari Batara Gana Ganesa yaitu:
Dewa yang menaungi wuku Sungsang ialah Batara Gana.
Kelebihannya: pekerja keras, tidak mau menganggur. Lancar rejekinya. Mau berkorban tanpa pamrih sehingga cenderung boros.
Kekurangannya: hatinya serakah, iri akan harta orang lain, dan cenderung jahat.
Kayunya ialah pohon Tangan, citra dari orang yang bahagia bekerja
Burungnya ialah burung Nori, citra dari sopan santun boros
Wuku ini digambarkan sedang menghadap gedong yang terguling, artinya menghamburkan harta bendanya
Datangnya ancaman akhir terkena alat dari besi,baik yang tajam dan tumpul
Hari naas : tidak jelas.
Hari baik : tidak jelas

Untuk mencegah supaya terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya ialah meliwet/memasak beras dengan cara di-dang (dengan kukusan). Sebanyak sapitrah (3,5 kg) Lauknya daging ayam dan daging bebek, boleh dimasak apa saja (bebas) dan sayuran 9 macam digudang, disertai doa keselamatan.

Selain itu, selama 7 hari yang bersangkutan dilarang bepergian ke arah Timur, alasannya ialah letak Kala berada di Timur menghadap ke Barat.

0 Response to "Wuku Sungsang - Batara Gana Ganesa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel