Cara Merawat Anak Sapi (Pedet) Dengan Benar

Cara Merawat Anak Sapi -  Sebelum kita membahas bagaimana cara merawat anak sapi atau pedet dengan baik dan benar, anda perlu membaca artikel ternakpertama sebelum-sebelumnya perihal beternak Sapi, berikut yaitu daftar artikel yang pernah kami tulis perihal sapi. Silahkan kalau anda ingin membacanya terlebih dahulu : 

Bagi anda yang sedang beternak sapi maka sangat penting bagi anda untuk mengetahui bagaimana cara merawat anak sapi atau pedet dengan benar alasannya yaitu hal tersebut akan berdampak pada keberhasilan anda dalam beternak sapi. Anak Sapi atau yang sering kita sebut dengan nama Pedet merupakan anak sapi yang gres lahir hingga umur 8 bulan. Pedet yang gres lahir membutuhkan perawatan khusus, ketelitian, kecermatan serta ketekunan dibandingkan dengan pemeliharaan sapi dewasa. Pemeliharaan pedet mulai dari lahir hingga disapih yaitu tahap penting dalam kelangsungan sebuahusaha peternakan sapi perah. Kesalahan dalam penanganan serta pemeliharaan pada pedet muda dengan umur 0-3 ahad bisa menjadikan pedet mati lemas dikala lahir, lemah, benjol serta susah dibesarkan.

Anak Sapi (Pedet)

Cara Merawat Anak Sapi (Pedet) Dengan Benar


Manajemen pemeliharaan pedet yang optimal sangatlah penting. Bagi anda yang sedang menekuni perjuangan dibidang ternak kususnya ternak sapi, Merawat anak sapi yang benar merupakan kunci utama kesuksesan anda dalam budidaya sapi, umumnya maut sapi tertinggi terjadi selama masih pedet semenjak lahir hingga umur 3 bulan mencapai 20%. Agar maut pedet sanggup berkurang, dan anak sapi atau pedet tumbuh menjadi sapi yang berkualitas baik, usahakan pedet waktu lahir harus sehat dan kuat, maka anda perlu merawat pedet yang dimulai semenjak pedet masih di dalam kandungan dalam bentuk janin (fetus). Lebih dari 50% pertumbuhan janin dialami selama beberapa ahad selesai kebuntingan. Pada dikala itu pertumbuhan janin sangat cepat, yaitu berkisar antara 3 – 4 kali lebih cepat dari pertumbuhan sebelumnya. Agar anak sapi atau pedet sanggup dilahirkan dengan sehat dan berpengaruh maka perlu 6-8 ahad (dua bulan) sebelum kelahiran, pemerahan tidak boleh (dikeringkan) dan 2-3 ahad sebelum melahirkan dilakukan challenge feeding program, yaitu ternak diberi pakan perhiasan konsentrat untuk persiapan kelahiran, serta hijauan yang diberikan berkualitas tinggi semoga induk sehabis melahirkan menghasilkan kolostrum sebagai sumber protein (antibodi) serta vitamin A dan D untuk pedetnya.

Tahapan-tahapan pemeliharaan induk dan anaknya yang perlu dijelaskan yaitu sebagai berikut


Persiapan Sebelum Pedet Lahir

Satu ahad sebelum sapi melahirkan, basuh kotoran yang menempel pada ambing dan masukkan sapi ke dalam sangkar yang sudah disucihamakan dan diberi bantalan jerami kering pada lantainya. Usahakan di dalam sangkar bebas dari benda-benda tajam yang berbahaya bagi induk maupun anak yang akan dilahirkan. Jaga semoga supaya sapi sanggup beristirahat dengan tenang.

Perawatan Anak Sapi atau Pedet Setelah Lahir


Setelah pedet lahir dilakukan tindakan sebagai berikut:
  1. Secepatnya pedet dipindah di daerah yang kondusif dan diberi bantalan jerami atau rumput kering yang bersih.
  2. Segera bersihkan lendir yang ada di hidung dan lisan pedet.
  3. Periksalah apakah pedet sudah sanggup bernafas. Apabila belum sanggup bernafas, sanggup dibantu dengan nafas buatan yaitu dengan menekan pada bingkai dada berkali-kali atau menggerak-gerakkan/ mengangkat kaki depan. Adakalanya pernafasan itu terganggu adanya lendir yang terdapat di dalam lisan dan tenggorokan, maka pengecap ditarik keluar dan lendir dikeluarkan dari lisan dan tenggorokan dibersihkan dengan jari telunjuk.
  4. Setelah pedet sanggup bernafas, tindakan selanjutnya yaitu mengoleskan/memasukkan larutan iodin 7% ke dalam potongan tali pusar semoga tubuh pedet tidak kemasukan bibit penyakit melalui tali pusar (biasanya tali pusar sudah putus dengan sendirinya sewaktu dilahirkan) Apabila tali pusar pedet terlalu panjang, sanggup dipotong panjangnya sekitar 5-7 cm. Kalau tali pusar terjadi pendarahan sanggup dicegah dengan cara diikat.
  5. Biarkan induk menjilati anaknya, semoga jilatannya lebih kuat, taburkan garam dapur di tubuh pedet. Jilatan induk ini akan membantu lancarnya pernafasan dan merangsang sirkulasi darah. Apabila induk tidak mau menjilati anaknya, bersihkan lendir pada tubuh pedet dengan kain lap higienis dan kering dengan digosokkan hingga seluruh permukaan tubuh pedet kering.
  6. Tahap selanjutnya, pedet dipindah di sangkar observasi (observation pen). Waktu memindahkan pedet ke sangkar pedet sebaiknya diusahakan semoga induknya tidak mengetahui dimana anaknya ditempatkan semoga induk segera melupakan anaknya.

Syarat Kandang Pedet

  • Sebaiknya sangkar pedet dibentuk individu (satu sangkar untuk satu pedet) semoga sehabis diberi minum susu tidak saling menyundul sehingga tidak terjadi hair ball (bola bulu).
  • Sirkulasi udara dan cahaya matahari yang cukup sehingga lantai sangkar selalu kering.
  • Kandang pedet sebaiknya dibentuk gampang dibersihkan, gampang mengontrol kesehatan pedet, gampang memberi pakan, gampang menjaga penyakit infeksi, mencret serta perawatan lainnya.
Cara Merawat Anak Sapi (Pedet)

Pemberian Kolostrum pada Pedet
Apabila pedet lahir sehat dan berpengaruh biasanya 30-60 menit sehabis lahir sudah sanggup berdiri. Pedet waktu lahir tidak mempunyai kekebalan untuk  melawan penyakit. Oleh alasannya yaitu itu semoga pedet sehabis lahir sanggup melawan penyakit, 30-60 menit sehabis lahir pedet segera diberi minum kolostrum. Kolostrum yaitu susu yang dihasilkan oleh sapi sehabis melahirkan hingga sekitar 5-6 hari. Kolostrum sangat penting untuk pedet sehabis lahir alasannya yaitu kolostrum mengandung zat pelindung atau antibodi (gama glubolin) yang sanggup menjaga ketahanan tubuh pedet dari penyakit yang berbahaya. Pedet biasanya diberi kolostrum segar paling sedikit 3 hari. Pembrian kolostrum seawal mungkin sangat penting. Berdasarkan penelitian memperlihatkan bahwa semakin cepat pemberian kolostrum semakin cepat kolostrum masuk ke dalam abomasum intestinum. Selanjutnya antibodi segera diserap dan antibodi masuk ke dalam darah pedet dan secepatnya pedet sanggup mencegah atau melawan penyakit. Antibodi sanggup diserap melalui dinding usus hanya selama 24 jam hingga 36 jam pertama kehidupan semenjak dilahirkan. Jumlah terbanyak antibodi yang sanggup diserap yaitu dalam 1 (satu) jam pertama sebanyak 50% antibodi yang ada di dalam kolostrum. Pada 20 jam berikutnya efisiensi absorpsi antibodi hanya 12%. 
Setelah 24 jam hingga 36 jam atau sehabis menelan kuman atau materi absurd lainnya, permukaan usus akan kehilangan kemampuan untuk menyerap antibodi. Oleh alasannya yaitu itu penting sekali memberi kolostrum pada jam pertama kelahiran dengan peralatan yang bersih.

Kolostrum selain penting bagi pencegahan penyakit (terutama pada awal kehidupan sehabis dilahirkan), juga merupakan kuliner yang nilai gizinya lebih tinggi dari susu normal. Kolostrum mengandung lebih banyak protein (terutama dalam bentuk laktoglobulin atau gama globulin), lemak, mineral  dan vitamin-vitamin dari pada susu normal. Kolostrum juga mengandung laktosa yang lebih rendah dari susu normal. Hal ini sangat mempunyai kegunaan alasannya yaitu kandungan laktosa yang tinggi sanggup menjadikan pedet menderita diare/mencret.

Komposisi Kolostrum
Kolostrum mengandung vitamin A 10-100 kali dan zat besi (Fe) 12-15 kali lebih banyak daripada susu normal dan sanggup disimpan di dalam hati. Ini sangat penting alasannya yaitu pedet waktu lahir mengalami kekurangan vitamin A dan Fe.
Kolostrum mengandung vitamin D kira-kira 3 kali lebih banyak dari susu normal.
Kolostrum mengandung protein 4-7 kali lebih banyak dibanding susu normal (terutama dalam bentuk gama glubolin atau laktoglubolin atau antibodi). Antibodi alami yang ada di kolostrum tidak ada tandingannya dibanding dengan klostrum buatan manusia.
Kolostrum bersifat laxan, yaitu sanggup membantu mengeluarkan kotoran hitam lengket yang dinamakan "tahi gagak" (meconium) yang tertimbun di usus halus, dimana pada waktu pedet lahir merupakan tumpukan kotoran daerah berkembangbiaknya majemuk kuman yang harus segera dikeluarkan. Apabila pedet sehabis lahir tidak menerima kolostrum, maka sulitlah untuk sanggup mempertahankan hidupnya. Sebagian besar menerima benjol kuman secara besar-besaran dan dengan cepat sanggup menjadikan septicaemia (infeksi darah)yang fatal. Anak sapi yang demikian meskipun masih tahan hidup, umumnya akan sakit-sakitan dan diakhiri dengan kematian. 

Jika sapi induk sehabis melahirkan tidak menghasilkan kolostrum alasannya yaitu sakit atau mati sehabis melahirkan, maka untuk menanggulangi biasanya peternak menyimpan sebagian kolostrum segar hasil perahan pertama dari sapi lain yang disimpan di dalam almari pendingin (dibekukan) guna cadangan kalau-kalau ada anak sapi lain yang tidak menerima kolostrum dari induknya. Penyimpanan kolostrum dalam bentuk beku, sebaiknya tidak lebih dari 4-6 bulan. Apabila pembekuan kolostrum segar tidak memungkinkan, sanggup ditempuh dengan meminta dari tetangganya yang mempunyai sapi yang beranaknya bersamaan. Jika terpaksa tidak ada kolostrum sama sekali, terpaksa anak sapi yang gres lahir diberi minum kolostrum buatan.
Umumnya sapi perah sehabis melahirkan menghasilkan kolostrum lebih banyak daripada yang dibutuhkan anaknya. Karena kolostrum hingga hari ke 5 sehabis melahirkan tidak sanggup dijual (karena kalau direbus menggumpal), maka kelebihan kolostrum tersebut sanggup eksklusif diberikan pada pedet lain yang umurnya lebih bau tanah atau disimpan pada suhu kamar, dan terjadi proses fermentasi akan menghasilkan susu asam (kolostrum asam) sanggup menghambat perkembangan kuman susu sehingga kolostrum akan tahan lama. Cara menciptakan kolostrum asam secara sederhana,  setiap baskom dicampur dengan kelebihan kolostrum hari sebelumnya dan disimpan pada daerah yang terlindung dari cahaya matahari. Lakukan pengadukan setiap hari satu hingga dua kali. Fermentasi susu asam secara alamiah sebaiknya digunakan hingga 2-3 minggu.

Pemberian Kolostrum Sejak Lahir hingga Umur 3 (tiga) Hari.

Pemberian kolostrum hari pertama
Hasil penelitian memperlihatkan hampir 93% pedet yang dilahirkan tidak mempunyai kekebalan untuk melawan penyakit pada waktu lahir, alasannya yaitu pada waktu pedet lahir tidak menerima bekal antibodi dari induknya. Antibodi diperoleh dari kolostrum merupakan sumber antibodi bagi pedet yang gres lahir. Penelitian memperlihatkan bahwa "jumlah" dan " waktu" pemberian kolostrum sangat penting untuk mencegah penyakit. Makin awal pedet menerima kolostrum akan lebih baik, tetapi umumnya pedet mau minum kolostrum sekitar 30 menit – 1 jam sehabis lahir. Apabila hasil pemerahan pertama cukup jumlahnya, sebaiknya pemberian pertama pada hari pertama 30 menit – 1 jam sehabis lahir pedet diberi kolostrum sebanyak sekitar 5% berat tubuh pedet. Apabila berat lahir 40 kg, kolostrum yang diberikan sekitar 2 liter. Pemberian kolostrum kedua dengan jumlah yang sama diberikan 12 jam kemudian.
Sebaiknya dianjurkan semoga pedet sehabis lahir (setelah dijilati induknya atau sehabis dikeringkan) segera dipisah dengan induknya, ditempatkan dikandang yang gampang dikontrol kesehatannya (kandang observasi = observation pen) yang telah disiapkan. Pemberian kolostrum yang pertama dengan memakai baskom atau botol diberi dot atau memakai baskom terbuka (nipple pail, nipple bottle, open pail), atau baskom yang diberi selang plastik. Usahankan peralatan di atas dijaga kebersihannya, akan lebih baik selain higienis juga disediakan daerah minum pada masing-masing pedet. Hal ini untuk melindungi dari pencemaran penyakit, lebih-lebih pada pemberian hari pertama, alasannya yaitu apabila daerah minum kotor berakibat kotoran atau kuman akan menutup permukaan usus sehingga menghambat absorpsi antibodi. Cara melatih pedet minum kolostrum yang pertama apabila memakai baskom terbuka perlu kesabaran, caranya mula-mula pedet dibiarkan menjilat atau menghisap jari telunjuk yang dibasahi kolostrum. Selanjutnya jari telunjuk yang diisap-isap, perlahan-lahan dimasukkan bertahap ke dalam baskom yang berisi kolostrum sehingga lisan pedet masuk ke dalam kolostrum dan dibiarkan beberapa menit mengisap-isap jari telunjuk dan kolostrum turut terserap sedikit-sedikit. Kemudian jari telunjuk perlahan-lahan dilepas dari lisan pedet. Perlakuan demikian itu perlu diulang-ulang sehingga hasilnya pedet mau minum kolostrum dari baskom tanpa pinjaman lagi, atau dengan botol yang diberi selang karet lunak 

Pemberian kolostrum pada hari ke 2 dan ke 3.
Kolostrum harus diberikan paling sedikit selama 3 hari sehabis kelahiran. Sesuai Tabel 4.1. memperlihatkan bahwa kandungan zat pelindung atau antibodi pada hari ke 2 dan 3 sangat menurun (1,0%) dan kemampuan usus menyerap zat pelindung atau antibodi (Grafik 4.1.) semakin mendekati 0%. Pemberian kolostrum pada hari ke 2 dan 3 diberi sekitar 8-10% berat tubuh  per hari atau sekitar 4 liter per hari dan segera diberikan sehabis pemerahan (masih hangat). Frekuensi pemebrian sebaiknya tiga kali sehari, alasannya yaitu apabila diberikan satu kali sehari akan memberatkan perut pedet yang bisa menjadikan pertumbuhan lambat alasannya yaitu kemungkinan pedet diare/mencret.

Cara Membuat Kolostrum Buatan
Di muka telah dikatakan bahwa kolostrum alami mutunya tidak akan ditandingi kolostrum buatan manusia. Kolostrum buatan sekali minum terdiri adonan ½ liter susu murni + 1 sendok teh minyak ikan + 1 sendok teh kastroli + 1 telur yang dikocok di dalam ¼ liter air hangat. Pemberian kolostrum buatan diberikan 3 kali sehari selama 3-4 hari.

Pemberian Pakan pada Pedet (hari ke 4 hingga disapih)
Sampai umur satu mingu intinya pedet bukan  ternak pemamah biak (ruminansia), melainkan ternak yang berperut sederhana. Apabila dibandingkan dengan sapi dewasa, rumen, retikulum dan omasum pedet belum berkembang, sedangkan abomasum merupakan bab yang terbesar (70%) dari total alat pencernaan. Susu yang diminum tidak melalui rumen, tetapi eksklusif dari lisan ke abomasum melalui esophageal groove. Esophageal groove yaitu jalan masuk yang mencegah susu atau susu pengganti semoga tidak masuk ke rumen, alasannya yaitu pada dikala itu kuliner yang dikonsumsi berupa kuliner cairan (susu), maka kuliner akan masuk osephagus dan selanjutnya masuk ke abomasum dan diserap oleh intestinum. Rumen akan tetap tidak berkembang hingga konsentrat atau hijauan belum diberikan pada pedet. Agar rumen segera berfungsi, dianjurkan sehabis pedet berumur sekitar satu minggu, pedet dilatih makan pakan agresif berupa calf starter dan hijauan tersebut masuk ke rumen dan dicerna oleh kuman yang ada dalam rumen, dan selanjutnya akan merangsang perkembangan rumen. Apabila pedet diberi konsentrat dan hijauan semenjak umur satu minggu, maka rumen akan berfungsi secara penuh sehabis pedet berumur 2-3 bulan, volume remen sekitar 70% dari volume alat pencernaan. Pada dikala remaja volume rumen bisa hingga 80% dan abomasum hanya sekitar 7%. 
Pakan pedet hari ke 4 hingga disapih intinya ada 4 pilihan makanan: 
1) susu murni, 
2) kolostrum asam,
3) susu pengganti
4) susu afkiran.

Susu murni
Susu merupakan kuliner bergizi tertinggi bagi pedet, mempunyai kegunaan juga semoga anak sapi cepat gemuk dan biasanya diberikan secara terbatas. Sejak umur 1 ahad hingga sekitar 1 bulan, susu yang diberikan sekitar 10% berat tubuh per hari (diberikan 2 kali per hari). Mulai umur 1 ahad pedet mulai dilatih atau disediakan calf starter dalam bentuk kering dan rumput secara bebas ditempatkan di kotak/rak secara bebas. Calf starter yaitu pakan konsentrat/formula khusus untuk pedet semenjak umur 1 minggu, sebaiknya  diberikan dalam bentuk kering dan ditempatkan di kotak. Syarat calf starter yaitu harus disukai pedet, berenergi tinggi (75% TDN atau 75 Mcal ENE) dan kandungan protein agresif 16-18%. Agar pedet segera mau makan calf starter, maka perlu dilatih dengan mengusapkan pada moncong/bibir pedet. Apabila tahu rasanya maka pedet akan menjilati calf starter yang tersedia. Berilah kuliner gres setiap hari. Mulai umur 3 ahad kalau pedet sudah mau makan rumput kering atau calf starter, sediakan air minum yang higienis secukupnya semoga pedet sanggup minum secara bebas. Jangan memberi rumput segar pada pedet yang belum disapih alasannya yaitu akan mengurangi nafsu makan calf starter. Rumput untuk pedet sebaiknya diusahakan dari jenis rumput-rumputan yang daunnya kecil dan kandungan gizinya tinggi, menyerupai star grass dan rumput lapangan yang kualitasnya baik. Apabila pedet mulai dilatih makan calf starter pada umur 1 minggu, maka sehabis pedet umur sekitar 1 bulan sanggup mengkonsumsi 0,5 kg calf starter dan pemberian susu mulai dikurangi. Pada umur 8 ahad pedet sudah sanggup mengkonsumsi calf starter sebanyak 1,0 kg, dan konsumsi susu dikurangi lagi. Pada umur 9 ahad (2 bulan) pedet sanggup menghabiskan calf starter sekitar 1,0-1,3 kg, konsumsi susu mulai tidak boleh (disapih). Pemberian makan pada pedet umur ahad ke 1 hingga dengan ahad ke 9 , dengan demikian maka cara merawat anak sapi semoga cepat besar sanggup dipenuhi.

Kolostrum asam
Kelebihan kolostrum hari ke 2 dan ke 3 serta kolostrum hari ke 4 dan ke 5 (tidak boleh dijual alasannya yaitu kalau direbus menggumpal) sanggup diberikan pedet dalam bentuk segar atau kolostrum asam (fermentasi). Keuntungan memakai kelebihan kolostrum untuk pedet yaitu 1) nilai gizi tinggi, 2) murah, 3) memungkinkan menaikkan berat tubuh dan 4) mengurangi penyakit diare. Karena kolostrum asam lebih kental dibanding susu normal, maka waktu akan menawarkan dicampur dengan air panas dengan perbandingan kolostrum asam 3 bab dan  air panas 1 bab (3:1). Kalau kelebihan kolostrum sudah habis padahal pedet belum disapih, maka sanggup dilanjutkan dengan susu murni atau susu pengganti secara bertahap. Misalnya 50% kolostrum asam : 50% susu murni atau susu pengganti, gres kemudian esok harinya kolostrum dikurangi hingga 100% susu murni atau susu pengganti. Sedangkan cara pemberian pakan agresif yaitu rumput kering dan calf starter juga dilakukan menyerupai pada pemberian susu murni.

Cara menciptakan kolostrum asam 
Siapkan baskom plastik (tidak gampang kena karat) yang cukup besarnya dan dilengkapi dengan tutup. Masukkan kelebihan kolostrum ke dalam baskom tersebut dan simpan pada daerah yang terlindung dari cahaya matahari. Lakukan pengadukan setiap hari 1 hingga 2 kali. Perlu diperhatikan bahwa susu yang terkena mastitis dan susu dari sapi sehabis disuntik antibiotik tidak sanggup digunakan alasannya yaitu hasil fermentasinya kurang baik. Kolostrum asam dibentuk secara alamiah sanggup digunakan selama 2 hingga 3 minggu.

Saran-saran penggunaan kolostrum asam

  • Pastikan bahwa kolostrum yang diasamkan berasal dari pemerahan hari ke 2 hingga dengan hari ke 5, dicampur dan disimpan di dalam baskom plastik dan ditutup. Bersihkan dahulu baskom plastik yang akan digunakan semoga bebas dari karat. Jangan memakai penampung dari logam yang sanggup berkarat alasannya yaitu akan keracunan seng atau logam lain.
  • Pencampuran pemerahan kari ke 2 hingga dengan ke 5 akan cukup untuk diberikan pada seekor pedet selama 20 hari. Jika lebih dari seekor sapi yang beranak pada hari yang sama atau hari yang berbeda, kolostrumnya sanggup dicampur.
  • Pembuatan kolostrum asam secara alami sebaiknya untuk mempercepat fermentasi dengan mencampur 3 hingga 5 sendok makan kolostrum yang sudah asam ke dalam kolostrum yang akan diasamkan.
  • Jangan menyimpan kolostrum asam lebih dari 3 minggu, terutama pada isu terkini panas. Penelitian telah menyatakan bahwa kolostrum akan menjadi sangat asam dan banyak proteinnya yang rusak.
  • Aduk kolostrum asam setiap hari, yaitu sebelum diberikan pada pedet dan sebelum penyimpanan kembali. Pengadukan membantu mencegah buih dan penggumpalan.
  • Apabila kolostrum asam kental, maka waktu akan diberikan pada pedet dicampur dengan air panas dengan perbandingan kolostrum dan air 3:1. Penggunaan air panas sebagai pencampur akan menciptakan kolostrum hangat dan lebih cocok bagi pedet.
  • Mulailah menawarkan kolostrum asam pada hari ke 4 sehabis pedet lahir (setelah diberi kolostrum murni selama 3 hari). Fermentasi kolostrum sebelum tepat sehingga tidak begitu asam bagi pedet. Hal ini membantu pedet untuk menyukai kuliner asam.
  • Jika jumlah kolostrum asam telah dikumpulkan setidaknya selama 1 minggu, maka telah terjadi fermentasi penuh dan kolostrum sanggup dicampur menjadi satu untuk mengirit daerah dan waktu.

Susu pengganti (replacement milk)
Cara merawat anak sapi tanpa induk sanggup memakai susu pengganti. Susu pengganti berbeda-beda kualitasnya. Susu pengganti yang baik mengandung setidak-tidaknya 20% protein yang kesemuanya berasal dari produk hewan. Bila sumber protein berasal dari tumbuh-tumbuhan maka kadarnya harus 22-24%, alasannya yaitu protein nabati kurang sanggup dicerna dibandingkan dengan protein susu. Persentase lemak yang terkandung dalam susu pengganti yang baik paling sedikit 10% dan paling banyak 30% BK. Lemak hewani lebih baik daripada lemak nabati. Lesitin kedelai (terutama bila tercampur rata) merupakan sumber lemak susu pengganti yang cukup baik. Sumber karbohidrat yang sanggup digunakan oleh pedet yaitu laktosa dan dekstrosa. Sumber karbohidrat menyerupai pati dan gula (sukrosa) tidak cocok untuk pedet.

Susu afkiran
Susu yang berasal dari sapi yang sedang diobati antibiotik alasannya yaitu mastitis tidak sanggup dijual. Susu afkiran tersebut sanggup digunakan sebagai pakan pedet. Penelitian menyatakan bahwa pedet yang minum susu mastitis pertumbuhan dan kesehatannya sama baiknya dengan pedet yang diberi kuliner lain. Susu afkiran yang asam telah dilaporkan lebih cocok untuk pedet daripada yang difermentasikan. Susu afkiran harus ditangani menyerupai menangani kelebihan kolostrum. Pedoman untuk mengasamkan kolostrum berlaku juga bagi fermentasi susu afkir. Pemerahan pertama sehabis pengobatan antibiotik jangan digunakan. Pedet yang diberi susu yang mengandung antibiotik akan mempunyai endapan obat di dagingnya dan bila pedet dipotong harus menunggu beberapa hari hingga antibiotknya bersih.
Cek Harga Sapi Hari Ini :
Searches related to Cara Merawat Anak Sapi (Pedet) Dengan Benar
cara merawat anak sapi semoga cepat besar
cara merawat anak sapi tanpa induk
cara mempercepat pertumbuhan sapi
sapi pedet simental
pemeliharaan pedet sapi potong
susu pengganti untuk anak sapi
anak sapi gres lahir
cara merawat sapi supaya cepat gemuk

0 Response to "Cara Merawat Anak Sapi (Pedet) Dengan Benar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel